Mohon tunggu...
Aghnia Zahra Nainawa
Aghnia Zahra Nainawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka sama berbagai hal yang berhubungan dengan kreatifitas dan seni~!

Selanjutnya

Tutup

Seni

Menelaah Unsur Estetika dalam MV Feel My Rhythm

25 Oktober 2022   10:52 Diperbarui: 25 Oktober 2022   11:00 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan Queendom yang dirilis pada tahun 2021 lalu, Red Velvet mengeluarkan mini album dengan judul The ReVe Festival 2022 – Feel My Rhythm. Seperti pada comeback-comeback sebelumnya, mereka juga merilis video musik untuk lagu utama, yang pada album ini berjudul Feel My Rhythm. Lagu dan video musik Feel My Rhythm ini dirilis pada tangga  21 Maret 2022.

Kembalinya Red Velvet kali ini cukup menarik banyak perhatian, bahkan termasuk orang-orang yang bukan penggemar. Salah satu alasannya adalah karena lagu ini menggunakan sampel musik klasik yakni Air on the G String karya Johann Sebastian Bach. Tak hanya dari sisi musik, video musiknya juga turut ramai menjadi perbincangan karena keindahan dan keunikannya.

Salah satu adegan yang menarik perhatian dimulai di awal video musik, dimana para anggota Red Velvet seakan membuat ulang lukisan-lukisan legendaris jaman dahulu. Beberapa diantaranya adalah adegan Irene menaiki ayunan yang menyerupai lukisan The Swing (c. 1767-68) karya  Jean-Honoré Fragonard.  Lalu adegan Joy berbaring di air yang menyerupai lukisan Ophelia (1851-52) karya John Everett Millais. Adegan-adegan yang ditayangkan di awal video pun memiliki tekstur seperti cat dan kanvas ntuk memberikan kesan lukisan.

Dalam keilmuan seni, ada yang disebut dengan teori estetika atau teori keindahan. Konsep-konsep dalam teori estetika yang beragam pun jadi sebuah cara yang menarik untuk melihat keindahan dalam karya-karya visual di masa kini. Banyaknya unsur visual yang menarik dalam video musik Feel My Rhythm ini, membuat video musik ini menjadi sangat menyenangkan untuk dibahas lebih lanjut lewat teori estetika. Kira-kira apa saja sih yang bisa kita pahami dengan melihat adegan-adegan di dalam video musik Feel My Rhythm melalui konsep-konsep dalam teori estetika? Yukk kita kupas!

Cukup banyak setting atau latar yang muncul dalam video musik Feel My Rhythm.  Beberapa di antara latar tersebut sejalan dengan teori mimesis dari estetika klasik. Teori mimesis sendiri menyatakan bahwa seluruh karya seni dan atau keindahan  adalah bentuk tiruan dari alam dan kehidupan manusia. Latar-latar yang sejalan dengan teori ini dapat dilihat pada beberapa adegan. Beberapa diantaranya yaitu  lantai pada latar yang dibuat serupa danau dan sungai yang mengalir di tengah area bersalju, lantai yang dibuat dengan motif tertentu menyerupai air yang berkecipak. 

Lalu ada lingkaran-lingkaran yang pada adegan tertentu diberi cahay putih sehingga menyerupai bulan, dan di adegan lain diberi cahaya jingga ke merahan menyerupai matahari senja. 

Ada pula adegan dimana Joy, berdiri di tengah bunga raksasa yang mekar. Lalu di adegan munculnya Yeri pun, ada orang-orang yang dirias menyerupai burung-burung dan mereka mengelilingi Yeri yang berada di dalam bulatan yang terlihat pecah di satu bagian, menggambarkan telur yang pecah saat bayi burung lahir.

Latar-latar di atas tentu dibuat dengan memikirkan dan meniru hal yang sudah ada di alam, dan hal itu dapat menciptakan keindahan pada video musik ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun