Mohon tunggu...
Aghnia Firasyan Hakiima
Aghnia Firasyan Hakiima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Perpustakaan dan Sains Informasi

Saya sedang berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mencermati Peran Anak Muda dalam Produksi Barang dari Sampah di Desa Bojongloa RW 16

11 Agustus 2022   00:31 Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-- Bandung, 9 Agustus 2022

Universitas Pendidikan Indonesia kembali melangsungkan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di berbagai daerah, salah satunya yaitu Desa Bojongloa, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung Timur. Kegiatan KKN di Desa Bojongloa dilakukan oleh 10 mahasiswa yang kemudian dipecah lagi menjadi 2 area. 5 mahasiswa ditempatkan di RW 16 dan sisanya ditempatkan di RW 18.

Artikel ini akan mengulas mengenai KKN di RW 16 Desa Bojongloa. Tema yang dibawakan pada KKN ini merupakan salah satu bagian dari SDG's yaitu Konsumsi dan Produksi Desa. Memang tema ini masih terdengar asing, sederhananya yaitu bagaimana masyarakat dapat mengubah pola pikir mereka dalam mengurangi sampah dengan memanfaatkannya dengan lebih baik bahkan bisa menjadi nilai jual. Tentunya peran Anak Muda sangat penting untuk pelaksanaannya karena mereka lah yang akan menjadi generasi penerus. Hal-hal yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu:

1. Sosialisasi Peran Pemuda dalam Pengelolaan Sampah
Tentunya, RW 16 mempunyai Karang Taruna. Karang Taruna yang diisi oleh banyak pemuda ini yang perlu terus diberikan motivasi dan gambaran-gambaran mengenai produk yang dapat dibuat dari sampah. Contohnya LCO (Lubang Cerdas Organik), Pupuk Kompos, paving block, dll.


2. Edukasi Anak-anak
Tentunya, RW 16 mempunyai Anak-anak Madrasah. Anak-anak madrasah yang pasti dipenuhi oleh anak-anak usia SD penting menjadi sasaran dalam melakukan gerakan pemilahan dan pengelolaan sampah. Hal ini agar mereka sudah tertanam tentang lingkungan sehat sedari kecil. Namun, tidak hanya pemberian edukasi saja, tetapi praktik yang juga perlu dilakukan. Mulai dari mengasah otak dengan permainan outdoor / indoor dan praktik pembuatan produknya (contoh: ecobrick).

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun