Mohon tunggu...
Aghnia Auliyanti
Aghnia Auliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Airlangga

Menyemai Asa, Menuai Cita, Viva Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Langkah Perlawanan di Bidang Pendidikan Kebudayaan

23 Agustus 2024   04:58 Diperbarui: 8 Januari 2025   07:26 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

       Dunia berkembang dan akan terus meninggalkan semua hal yang tak adaptif merupakan siklus alami di hidup ini. Tetapi, berbeda halnya dengan sesuatu yang dinamis dan mengikuti perkembangan zaman namun banyak bagian dari masyarakat—dari berbagai kalangan dan kelas—yang memilih untuk tak lagi melestarikannya, berbeda dengan nilai kebudayaan dalam ranah kependidikan modern. 

       Budaya, adalah suatu hal yang dikenang dan digaungkan dengan lantang pada saat pameran namun dihapuskan sepersekian nilainya dari kehidupan sehari-hari seperti pada saat kegiatan pembelajaran. Budaya, adalah aspek yang melekat pada kehidupan bermasyarakatan. Budaya, sejak kapan kita dengan sengaja meninggalkannya menjadi fosil tanpa makna? 

        Seiring berjalannya arus globalisasi yang deras tanpa kenal henti, budaya telah menjadi salah satu aspek yang dibiarkan untuk luntur, yang dibuktikan dari upaya penghapusan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah dan pembekalan lingkungan bagi masyarakat setempat dan para pendatang seperti salah satu contohnya berupa: Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta. 

       Waktu yang digunakan untuk mengenal, mengapresiasi, dan mengimplementasikan nilai Budaya tak dianggap sebagai sesuatu yang sakral lagi. Indonesia sebagai negara berkembang, kita tak pernah siap untuk melawan dan bahkan gagal dalam mempertahankan identitas diri di tengah ombak globalisasi apabila hal sekecil melestarikan pendidikan kebudayaan sengaja disepelekan dan dianggap hal yang remeh dan tidak menghasilkan apa-apa.

        Eksistensi kebudayaan sangat berkaitan erat dengan kehidupan bermasyarakat, tetapi alasan dibalik mengapa semua hal yang berkaitan dengan nilai kebudayaan selalu mendapatkan apresiasi yang minim adalah sesuatu yang layak dipertanyakan; karena, kalau bukan masyarakatnya yang menjaga dan melestarikan budaya, maka siapa lagi yang akan bertindak demikian? Di gemuruh ombak globalisasi, budaya dan pendidikan kebudayaan merupakan aspek vital yang perlu dijaga dengan bijak, bukannya menghilang perlahan tanpa jejak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun