Mohon tunggu...
Aghnia Faza
Aghnia Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - a half dancer a half kpopers

a local influencer part time besides a student. Bws - Jbr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNEJ Membuat Meningkatkan Penjualan UMKM Keripik di Desa Tenggarang, Bondowoso

27 Agustus 2021   20:48 Diperbarui: 27 Agustus 2021   21:49 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Kelurahan Tenggarang merupakan satu-satunya kelurahan yang terdapat di Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Kelurahan ini masih dapat disebut sebagai pusat inti kecamatan Tenggarang karena lokasinya yang berada di jalur lintas provinsi menuju Kota Situbondo. Kecamatan Tenggarang berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Bondowoso. Secara geografis, kecamatan ini berada di titik ketinggian 2.579,50 m2 dengan luas tanah 2.322,36  ha. Sektor Industri agro sangat berpengaruh pada kehidupan perekonomian masyarakat Kecamatan Tenggarang karena  usaha  industri  ini dapat menyerap tenaga kerja dan menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Tenggarang.

Kabupaten Bondowoso memiliki banyak pelaku usaha kecil rumahan yang sudah dikenal oleh masyarakat sekitar hingga masyarakan luas, salah satunya berada di Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Semakin pesat perkembangan zaman saat ini, semakin banyak masyarakat yang meluangkan waktu dan penghasilannya untuk berinvestasi pada usaha kecil rumahan. Dengan banyaknya pelaku usaha kecil rumahan yang bermunculan, akhirnya membuat para pemilik usaha harus bekerja keras melalui persaingan sehat untuk membuat produknya semakin dikenal oleh masyarakat. Semakin banyak cara yang dilakukan oleh pemilik usaha seperti menjualkan produk melalui tetangga sekitar, toko kelontong, ataupun berjualan langsung disekitar lokasi tempat tinggal. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa seperti apapun cara yang dilakukan oleh para pemilik usaha, selera konsumen sangat mempengaruhi penjualan produk dari para pelaku bisnis rumahan ini.

Bagi Sebagian masyarakat, mempertahankan usaha di masa Pandemi Covid-19 ini sangatlah tidak mudah. Adanya pandemic yang masih berlanjut hingga masa PPKM Level 4 yang terjadi di Kabupaten Bondowoso sangat berdampak besar bagi Sebagian masyarakat khususnya yang menggantungkan penghasilannya melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM). Termasuk pelaku usaha keripik SU. Sari Udang yang terletak di Kelurahan Tenggarang, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso ikut merasakan dampaknya. Karena adanya pandemi ini membuat konsumen keripik Sari Udang menjadi berkurang dan pemilik usaha pun mengalami penurunan produksi.

Setelah melakukan observasi dan memahami masalah, saya Aghnia Faza Izzatur Rahman ikut serta sebagai mahasiswa KKN Back To Village Universitas Jember dengan mengambil KKN Tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19 dengan tujuan mahasiswa KKN mampu membantu mengatasi dampak ekonomi yang terjadi pada pemilik usaha dengan memberikan inovasi baru dalam melakukan pemasaran dan penjualan produk UMKM melalui social media atau digital marketing. Oleh karena itu, saya mencoba mengajak pemilik usaha untuk mengembangkan usaha rumahnya melalui pelatihan dan pendampingan mengenai pemanfaatan digital marketing untuk melakukan promosi usaha melalui social media.

Kegiatan KKN ini akan dilakukan selama 4 minggu dimulai sejak penerjunan Mahasiswa KKN kepada desa dan sasaran serta melakukan diskusi dan observasi terkait permasalahan yang terjadi pada usaha sasaran tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dan observasi tersebut didapat beberapa solusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN dengan menyampaikan perencanaan progam yang akan direalisasikan kepada pelaku usaha.

Tahapan pelaksanaan program dimulai dengan melakukan pelatihan dan pembelajaran mengenai bagaimana cara berbisnis dengan menggunakan digital marketing yaitu melalui social media ataupun marketplace. Tahap selanjutnya adalah dengan me re-branding bentuk kemasan seperti dengan menggunaakan plastic pouch dan stiker untuk usaha agar semakin menarik banyak peminat konsumen. Tahap ketiga yaitu dilakukan pembuatan akun marketplace atau social media untuk pelaku usaha seperti Instagram, Shopee, atau Tokopedia. Program-program yang akan dilaksanakan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap sasaran yaitu pelaku UMKM ditengah masa pandemi Covid-19 ini melalui program tersebut sehingga peningkatan ekonomi pelaku usaha keripik SU. Sari Udang dapat tercapai dengan bertambahnya permintaan dari konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun