Ikan pari Jawa (Urolophus Javanicus) yang saat ini telah resmi dinyatakan punah, tentu saja mengejutkan para ahli kelautan serta pecinta lingkungan. Pasalnya, ikan pari jawa bukan hanya memberikan keindahan bawah laut, tetapi juga memiliki peran penting di dalam ekosistem perairan.
Ikan pari jawa ini terkenal dengan tubuh pipih dan berbentuk seperti bantalan dengan sirip dada yang lebar serta corak yang khas. Spesies ini biasanya memiliki warna cokelat keabu-abuan dengan bintik-bintik gelap yang ada di punggungnya.
Ikan pari ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 1,5 meter dan memiliki ekor yang panjang. Dulunya ikan pari jawa mendiami perairan Pulau Jawa, Indonesia. Namun, perubahan drastis dalam kondisi habitat menyebabkan penurunan populasi yang tak terkendali. Berikut hal yang menjadi faktor kepunahan dari ikan pari jawa :
1. Hilangnya Habitat
Perubahan lingkungan dan kerusakan habitat alami menjadi faktor utama dari  kepunahan ikan pari Jawa. Pembangunan infrastruktur, seperti bendungan dan jalan, serta perambahan hutan ini lah yang  menyebabkan hilangnya habitat alami ikan pari Jawa.
2. Overfishing
Penangkapan ikan pari Jawa secara berlebihan untuk tujuan konsumsi dan perdagangan tentu saja juga menjadi faktor dari kepunahan spesies ini. Ikan pari Jawa memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dagingnya yang lezat dan siripnya yang digunakan dalam industri ikan hiu.
3. Perubahan Kualitas Air
Pencemaran air oleh limbah industri dan pertanian juga berdampak negatif pada populasi ikan pari Jawa. Perubahan kualitas air ini dapat mengganggu reproduksi dan juga  pertumbuhan ikan pari Jawa.
Meskipun beberapa upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi ikan pari jawa dari kepunahan, akan tetapi langkah-langkah tersebut terbukti tidak terlalu efektif. Adanya faktor eksternal seperti perubahan perubahan iklim juga turut berkontribusi pada kesulitan dalam menjaga habitat dari spesies ini.
Punahnya ikan pari jawa menjadi tantangan nyata yang kini di hadapi oleh spesies laut di seluruh dunia. Upaya konservasi saat ini  harus lah menjadi fokus utama untuk mencegah kepunahan yang lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H