Â
     Indonesia sudah tidak asing lagi dengan maraknya fenomena-fenomena kasus. Kasus yang mewarnai gelapnya pelanggaran hukum dan pemerintahan. Seperti korupsi, penyuapan dan berbagai jenis pelanggaran lainnya. Tanpa di sadari, kasus-kasus pelanggaran hukum tersebut menjadi akrab di telinga masyarakat.  Tentu saja permasalahan dan opini-opini yang menggiring ke hal negatif sampai pada telinga remaja. Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa remaja akan peka terhadap fenomena yang berada di sekitarnya. Di sisi lain, emosi remaja memang belum stabil dan mudah terpengaruh. Sehingga mudah menyerap opini-opini negatif.
Pembahasan Nasionalisme Â
    Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara. Artinya setiap warga negara harus memiliki kesamaan cita-cita. Sehingga warga negara bisa setia, terlebih dengan negaranya sendiri. Dalam kata lain, setiap warga wajib menanamkan rasa dan jiwa nasionalisme pada bangsanya. Tujuan nasionalisme yaitu, Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, dan tanah air. Membangun hubungan yang harmonis dan rukun antara masyarakat dan individu lainnya.
Nasionalisme dan Remaja Â
    Remaja merupakan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Bahkan menjadi penentu masa depan suatu bangsa. Maka pentingnya peran nasionalisme yang ditanamkan dalam diri remaja. Agar remaja bisa lebih bertanggung jawab pada bangsanya dan mencintai tanah air.  Remaja di era milenial ini memang sangat mengkhawatirkan. Yaitu pada perkembangan teknologi dan digital. Hal itu menggiring para remaja kepada pola individualitis dan pola matrialitis. Remaja dipaksakan untuk menerima kemajuan teknologi tanpa memperhatikan dampak negatifnya. Seperti contohnya adanya berita-berita miring yang datang dari dunia politik. Tanpa tau kebenarannya, mereka bisa menyerap berita tersebut. Tanpa bertanya kepada seseorang yang lebih paham atau lebih tau. Mereka juga bisa menambahkan opini-opini yang menggiring opini negatif.
Â
      Sudah banyak perilaku-perilaku yang tidak mencerminkan sebagai pemuda- pemudi yang baik. Menimbulkan keresahan warga sekitar, menelan korban, melanggar aturan lalu lintas. Bahkan lebih mencintai budaya luar ketimbang budayanya sendiri. Tidak ada lagi nilai kesopanan dan lain-lainnya. Ada pepatah mengatakan, hancurnya suatu bangsa atau di tentukan oleh nasib para remaja itu sendiri. Pemahaman ini tidaklah terlalu berlebihan. Apa yang terjadi dalam suatu bangsa adalah akibat dari peranan rakyat dan remaja. Termasuk apa yang di buat remaja pada tanah air.
Kilas Balik Peranan Remaja di Era Perjuangan Kemerdekaan
      Bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan Jepang, telah membuktikannya. Lahirnya pergerakan organisasi pemuda dan tercetusnya sumpah pemuda. Lahirnya organisasi tersebut diinisiasi oleh keinginan pemuda pada masa itu. Hingga ditakuti oleh penjajah.  Pemuda dan pemudi berikrar dibawah satu ke sepakatan. Apa yang dinamakan dengan tercetusnya sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Sebagai lahirnya sumpah pemuda mengisyaratkan tumbuhnya rasa nasionalime. Nasionalisme pun tumbuh di dalam diri para pemuda. Para pemuda pada masa itu mendirikan organisasi-organisasi yang sangat di takuti oleh para penjajah. Inilah bukti peranan remaja pada masa itu. Bahwa rasa nasionalisme dapat menghantarkan kepada gerbang kemerdekaan Indonesia. Sejarah telah lebih dulu mengukir nya.
KesimpulanÂ
      Untuk itu para remaja Indonesia perlu adanya pergerakan demi terwujudnya harapan untuk Indonesia. Sebagai generasi muda yang menaruh mimpi. Remaja Indonesia sepatut nya untuk sadar bahwa mereka penentu masa depan Indonesia. Sehingga Indonesia akan semakin unggul dan lebih baik.Dunia pendidikan juga memegang peranan penting. Dalam mengemban amanah kecerdasan dan kehidupan bangsa Indonesia. Adanya pelajaran PPKN di sekolah mengajarkan para remaja agar menjadi warga negara yang baik. Remaja perlu disadari pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Semua ini di bentuk untuk menumbuhkan jati diri remaja. Sekaligus mengaktualisasikan kemampuan remaja dalam berbangsa dan bernegara. Di era milenial ini dan di era reformasi, kecintaan para remaja terhadap bangsanya dapat tumbuh. Dengan berpegang teguh pada sumpah pemuda.
 Remaja di era milenial di harapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru di bidang bela negara. Dengan rasa nasionalisme dan mengangkat citra budaya tanah air. Hal itu berperan aktif dalam pembangunan ideologi bangsa. Dengan sifat dan perilaku yang mencintai tanah air bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H