Dalam artikel ini akan membahas tentang teori belajar behavioristik dalam pembelajaran dan penerapannya melalui perilaku. Dalam dunia pendidikan teori belajar behavioristik memiliki peran penting yaitu pendekatan dalam psikologi yang menekankan pengamatan perilaku yang dapat diamati secara eksternal.(Miguel et al., 1992). Teori ini fokus pada perilaku manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan eksternal, dan pembelajaran terjadi melalui hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respons (reaksi).
Teori belajar behavioristik merupakan teori yang membahas proses pembelajaran yang berkaitan dengan peristiwa yang ada di lingkungan. Teori belajar behavioristik menuntut seorang guru untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik sebagai stimulus dan hasilnya dapat diamati serta diukur berdasarkan tujuan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan tingkah laku yang signifikan.
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara nyata. Perubahan ini terjadi melalui pemberian rangsangan atau stimulus yang menghasilkan hubungan perilaku reaktif atau respon. Stimulus tersebut dapat berasal dari lingkungan belajar anak, baik internal maupun eksternal, yang berperan sebagai penyebab terjadinya proses belajar. Sedangkan respon merupakan reaksi fisik yang muncul akibat stimulus tersebut.
Teori belajar behavioristik menekankan penguatan pada ikatan, hubungan, sifat, serta hasil dari interaksi stimulus dan respon. Keberhasilan seorang anak dalam belajar dipengaruhi oleh faktor dan kondisi yang disediakan oleh lingkungannya. Teori belajar behavioristik menekankan pentingnya pengamatan terhadap perilaku sebagai fokus utama dalam memahami individu, daripada mempelajari aspek internal tubuh atau melakukan penilaian subjektif.
Tokoh Tokoh utama dalam teori belajar behavioristik yaitu B.F. Skinner, Ivan P. Pavlov, John B. Watson yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan teori ini. Artikel ini akan membahas mengenai prinsip-prinsip dasar teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut:
1.Stimulus dan Respons
Belajar dapat terjadi ketika individu merespon terhadap stimulus yang diberikan. Jika respon diperkuat makan perilaku tersebut dapat terulang.
2.Penguatan (Reinforcement)
Penguatan merupakan cara untuk memperkuat perilaku tertentu. Ada penguatan positif yaitu dengan memberikan hadiah atau sesuatu yang menyenangkan dapat meningkatkan frekuensi perilaku tersebut. Sedangkan, penguatan negatif yaitu menghilangkan sesuatu yang tidak menyenangkan.
3.Hukuman (Punishment)