Aceh Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami potensi desa di Kecamatan tersebut. Dalam kunjungannya, mereka berkesempatan berbicara dengan Ibu Nurmala, seorang pencetak batu bata berpengalaman, yang menjelaskan teknis pengerjaan pembuatan batu bata dan aspek keuangannya, Sabtu (21/10/2023).
Mahasiswa KKN-PPM Kelompok 23 Universitas Malikussaleh, mengunjungi tempat pembuatan batu bata local di Kecamatan Muara Batu,Dalam percakapan dengan mahasiswa, Aulia Rifki, selaku ketua kelompok 23, menjelaskan, "Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembuatan batu bata lokal, keuntungannya, dan pendapatan para pencetak batu bata di desa ini."
Ibu Nurmala, sebagai pencetak batu bata di lokasi tersebut, menjelaskan lebih lanjut, "Saya bisa mencetak sekitar 1000 batu bata dalam sehari, dan dihargai Rp. 60.000 per 1000 batangnya. Batu bata jadi bisa dijual dengan harga Rp. 200 per batang, namun kami hanya menyediakan batang mentah yang belum dibakar."
Terkait dengan produksi awal, Ibu Nurmala menambahkan, "Biasanya pemilik tempat membeli bahan tanah untuk produksi awal. Satu truk tanah dihargai Rp. 300.000 dan bisa digunakan untuk mencetak sekitar 7000 batang batu bata mentah."
Pada akhir kunjungan, Ibu Nurmala juga memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa peserta KKN-PPM dengan mengajari mereka cara mencetak batu bata sebelum berpamitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H