Perlindungan anak dari penyakit polio merupakan suatu langkah yang krusial dan efektif melalui pelaksanaan imunisasi. Polio, sebagai penyakit saraf, memiliki potensi untuk menyebabkan kelumpuhan, khususnya pada anak-anak di bawah usia 15 tahun, termasuk siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Virus penyebab polio sangat mudah menular, sehingga upaya pencegahan melalui imunisasi menjadi suatu keharusan. Penting untuk memastikan bahwa setiap anak menerima dosis vaksin polio secara lengkap, baik yang diberikan melalui tetes maupun suntikan, sesuai dengan rentang usia mereka. Imunisasi menjadi kunci utama dalam menghindarkan anak-anak dari risiko tertularnya virus polio yang dapat menyebabkan dampak serius pada sistem saraf. Sedangkan Posyandu bertujuan untuk melakukan pencegahan penyakit pada balita melalui pemberian imunisasi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, serta penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga.
Desa Malangsuko aktif mengadakan kegiatan posyandu sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting, yang merupakan masalah kesehatan yang serius, terutama di Indonesia. Stunting merujuk pada gangguan pertumbuhan pada anak, dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan menjadi penyebab utama. Posyandu Balita di Desa Malangsuko memberikan perhatian khusus untuk mencegah stunting, dengan memberikan pendampingan khusus kepada anak-anak yang berisiko, dilakukan oleh tim kesehatan dan layanan yang mendukung pertumbuhan serta perkembangan anak.
Selain itu, Desa Malangsuko mengorganisir kegiatan posyandu selama tiga hari di tempat yang berbeda, mulai tanggal 15 hingga 18 Januari 2024. Kegiatan ini dilakukan di Polindes Desa Malangsuko, di rumah Pak Jiyono RW 8, dan di rumah Pak Nurudin RW 6. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting dan pemberian imunisasi polio.
Tugas Mahasiswa KKM UIN Malang dalam kegiatan ini melibatkan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, pendataan buku posyandu, serta pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada setiap balita yang datang. Meskipun sebagian balita mungkin merasa takut, tim posyandu dan Mahasiswa KKM berusaha membujuk mereka untuk mengikuti imunisasi, menunjukkan dedikasi mereka terhadap kesehatan anak-anak. Mahasiswa KKM UIN Malang yang bertugas juga merasa senang dan sangat bersemangat karena mendapatkan wawasan yang baru serta pengalaman untuk bersosial. Mengingat Posyandu juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam menjaga dan mempromosikan kesehatan anggota keluarga. Ini dapat mencakup peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan.
Partisipasi aktif mahasiswa KKM UIN Malang dalam kegiatan Posyandu Balita dan Program Imunisasi Nasional Polio di Desa Malangsuko diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif. Keberhasilan ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih makmur dan mencapai kesehatan anak yang optimal, menjadi tonggak penting dalam pemenuhan hak kesehatan bagi generasi penerus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H