Mohon tunggu...
Agus Hendri
Agus Hendri Mohon Tunggu... Lainnya - Skill in the muisc, planting, class and beyond

Menyatukan kekuatan budaya daratan/pedalaman & lautan/pesisir, mjdi sebuah kekuatan yg mendasar utk semua kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Belajar, Penilaian yang Disponsori oleh Murid, Guru, dan Orang Tua

16 Februari 2018   23:55 Diperbarui: 17 Februari 2018   00:50 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selesai sesi belajar inti, kita guru memberikan latihan atau ulangan, untuk menguji sampai di mana siswa memahami inti pelajaran yang telah disampaikan atau dipelajari. Karena kita selalu berorientasi pada hasil, maka kita kecewa ketika anak tidak menjawab latihan dengan baik dan benar. Bahkan beberapa kali diulang hasilnya tetap sama, kitapun fokus di mana salah anak didik dalam latihan atau pekerjaannya.

Kita tak mau jauh dari nilai anak yang harus baik, selalu benci ketika mereka berada dibawa nilai target (KKM).

Apa strategi kita berikutnya agar mereka makin baik? Kita dapat menggunakan strategi sederhana yang mengharuskan siswa merefleksikan kemajuan mereka, mengevaluasi pekerjaan mereka dan menetapkan tujuan untuk perbaikan melalui refleksi diri, interaksi antar sebaya, sampai melibatkan orangtua, serta dengan trik-trik belajar ditampilkan guru agar murid makin berkembang pemahamannya.

Membantu siswa belajar mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri adalah keterampilan penting yang memanfaatkan kemampuan metakognitif anak didik. Guru Sekolah Tinggi Franklin John Leighton telah melihat penilaian diri sebagai keterampilan penting bagi muridnya, dia mengembangkan empat strategi sederhana yang umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.

DISPONSORI OLEH

Anak-anak harus menyadari mereka berbuat atau belajar sesuatu harus tahu tujuan dan manfaatnya. Inilah yang pada buku panduan guru disebut tujuan pembelajaran dan hasil pembalajaran. "Jika anak-anak tahu tujuan dan manfaat apa yang mereka kerjakan, dan mereka tahu di mana posisi mereka berada pada rute untuk sampai ke sana, mereka cenderung menuju ke sana," kata Leighton pada konferensi Community Learning yang diadakan di Boston.

Leighton memastikan bahwa siswa yang menyadari tujuan, manfaat, dan untuk apa mereka belajar dan bekerja akan selalu menilai ulang dan menghayati kembali dari apa-apa yang mereka telah lakukan (refleksi tugas) cenderung mereka menjadi murid terbaik di kelasnya. Lihat nya ketika hasil latihan, hasil ulangannya ada yang belum sempurna mereka akan menggali kembali dan segera mencari jawaban yang benarnya (refleksi diri). Anak-anak ini akan membalik buku dan catatan mereka kembali.

Dalam hal ini, untuk perbaikan yang semula berawal dari guru, namun bagi siswa terbaik tersebut berawal dan disponsori oleh dirinya sendiri.

DIBUAT DAN DIPERIKSA OLEH

Orang tua anak didik sering kali hanya datang ke sekolah sekali atau dua kali setahun, terutama saat pembagian rapor.  Jika demikian adanya, komunikasi guru dan wali murid sangatlah terbatas. Tidak mungkin juga guru kelas atay guru bidang studi  melaporkan kejadian atau kemajuan anaknya setiap hari atau sekali seminggu tanpa respon dan kerjasama yang terbangun baik. Padahal komunikasi tentang apa yang terjadi di kelas tidak harus berhenti di situ. Bagi orang tua yang proaktif tidak masalah, ia rutin bertanya tentang anaknya saat berada di sekolah pada guru anaknya, namun hanya satu dan dua orang tua yang mau melakukan hal tersebut.

Untuk solusi ini, Leighton menyuruh murid-muridnya mengirim email kepada orang tua mereka setiap bulan, kemudian baru menyusul email wali kelasnya atau guru bidang studinya. Di setiap kabar dalam email siswa harus memberikan informasi tinjauan terbaru tentang apa-apa saja kemajuan belajar dan keterampilan yang belum sempurna mereka lakukan padahal sudah diajarkan. Tentu saja laporan itu harus disertai bukti, sehingga orang tua punya kekuatan tambahan untuk memeriksa pekerjaan anaknya. Tak lupa juga menetapkan tujuan atau target belajar untuk bulan berikutnya. Tujuan hendaknya lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan menentukan target waktu. Tak kalah penting juga adalah merenungkan seberapa baik mereka melakukan tujuan yang telah dicanangkan bulan lalu semua harus disebutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun