Mohon tunggu...
Septiyani
Septiyani Mohon Tunggu... -

belajar menulis apa yang dipirkan\r\ndoumo....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mimpimu

16 Agustus 2014   23:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku baru saja menatapmu

di hamparan yang  jauh,dulu kau berada

perlahan-lahan menggenggam tangamu

tuk menyentuhmu dalam sekejap

namun dirimu menghilang lagi entah kemana

berguncang samar dalam lelap senandung

seperti pada hari itu, dirimu yang berkilau

dengan lembut memainkan surga yang meluap di kedua tangan

berada di sisiku melihat mimpi

aku baru saja mendekapmu

hanya sebuah perasaan yang bergema

di kegelapan yang terasa janggal aku merasa kau mengisyaratkanku

di seberang jendela angin bertiup

menuju potongan kota yang terasa akrab

kau berada entah di suatu tempat dimana perasaanmu akan melepaskan diri

aku memiliki firasat bahwa kita dapat bertemu lagi

aku menyentuhmu… hingga aku terbangun dari tidur dangkalku

perlahan-lahan aku membuka mataku

dan juga menatap sekitarku

lukisan pemandangan… tanpa ada warna

pemandangan tak berwarna

berguncang samar dalam lelap yang bergetar

seperti pada hari itu, dirimu yang berkilau

dengan lembut memainkana surga yang meluap di kedua tangan

berada di sisiku melihat mimpi

aku mimpimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun