Apa saya bisa menjadi orang yg penuh dengan karya ?
Pasti bisa, kita semua sebenar nya sama, hanya mungkin anda terlebih dulu lahir ketimbang saya . Tapi, apakah anda sadar ? ketika anda sekolah dulu, baik jam istirahat, ataupun didalam kelas, ada kala anda bercerita dan mendongeng dengan teman anda . Kenapa anda tidak tulis cerita yg anda ceritakan kepada teman anda ke dalam buku atau kertas coretan ? jawaban anda , "itu hanya candaan dan dongeng yg saya dengar dari kerabat lainnya, jadi itu tidak perlu ditulis" , lho kenapa ? apa yang salah jika kamu menulis itu .
Saya sendiri juga mengalami hal itu ketika masih di SD bahkan hingga sekarang, namun saya baru sadar sekarang bahwa dari dulu sudah banyak karya yg seharus nya menjadi tulisan saya, tapi hanya melalui bibir, tidak sampai ke dalam coretan kertas .
memang obrolan, candaan, dongeng, yang kita bicarakan dengan teman kadang serasa tidak penting, semisal
"eh kamu tau ngga tadi pagi aku jalan kaki karena ban sepedaku bocor, cukup jauh juga ya ternyata sampai ke sekolah ini, dan yg agak seram ketika aku berpapasan dengan gembel di gang sebelah . bau nya ngga enak banget, tapi kasihan sekali, seperti belum makan 3 hari si gembel itu" .
Tahukah anda, pngalaman yg anda ceritakan ke teman anda bisa jadi sebuah karya berupa "cerpen" , dengan sedikit modifikasi, karena memang "cerpen" identik dengan apa yg disebut "fiksi" .
"ketika pagi hari kudapati ban sepedaku bocor, kuputuskan untuk berjalan kaki menuju sekolah, di perjalanan aku bertemu dengan sosok menyeramkan yang mengeluarkan bau tidak sedap, dia mengejarku namun aku bersembunyi dibalik semak dblakang sekolahan, matanya yang tajam dan merah seperti melihatke arah ku . Aku takut sekali, hingga akhir nya ketika dia terfokus dengan anak skolah lainnya, secepat kilat pula aku berlari melewati nya dan sampai ke sekolah ini" .
Cukup menarik bukan ? maaf bila jelek, cause i'm just an Ordinary People . tapi setidak nya itu menjadi sebuah cerpen yang bisa dceritakan untuk adik adik kita di sekolah dasar :)
Terkadang sebagai manusia, kita pasti punya rasa iri . "Apa itu rasa iri ? saya bukan orang sperti itu" , rasa iri tidak harus rasa ingin memiliki . Namun, rasa iri ini adalah  ketika kita melihat seseorang yg berbakat di televisi, pasti dalam hati terlintas sebuah kalimat "aku ingin seperti itu" ,  itu hal yg wajar dan lumrah hukum nya  untuk semua orang .
Sebab, dari situ lah awal motivasi kita untuk berusaha berkarya seperti apa yg kita inginkan . berbeda hal dengan rasa iri akan kebahagiaan orang lain yang next mind kita adalah menghancurkan kebahagiaan diri nya karena kita tidak dapat mendapatkan kebahagiaan tersebut , kalau itu memang harus dihindarkan bagaimanapun cara nya :D
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari artikel kali ini adalah :