Mentari bersinar
disaat aku setengah sadar
Menyengat hingga ke tulang
mengingatkan aku untuk pulang
Tapi nyata nya
Kaki ini tak bisa berhenti melangkah
Rasanya aku ingin ayunkan kejalan rumah
Namun apa daya, aku masih banyak rencana
Tiba tiba aku ingat mama papa
Tersenyum menutupi beban dalam dada
Yang berharap aku tidak makan gaji buta
Apalagi aku bekerja biasa tapi banyak riya
Bila pagi tiba lagi
Dengan hangatnya sinar matahari
Menyelimuti tulang rusuk ini
Memeluk ruang ruang yang kosong tak berpenghuni
Lalu, secangkir kopi dimeja membuatku ingat
bahwa hidup ini milik kita para penikmat
Tak peduli rasanya pait atau manis
Kobaran api semangat tak pernah habis
note: dibuat pada Selasa, 06 Juni 2017Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H