Pada tahun 1990 sebagian warga besar di Indonesia pada tahun 1990 an masih menggunakan kayu, arang atau batubara untuk bahan bakar memasak. Minyak gas sebagai bahan bakar untuk memasak, mulai meningkat pada tahun 2000 an.Â
Pada 2001, minyak digunakan 44,1 persen warga di Indonesia melampaui pengguna kayu bakar. Minyak dan kayu menjadi dua bahan bakar yang paling banyak dipakai sampai 2010 silam. Kemudian datang Elpiji pada tahun 2007an, pada tahun itu penduduk Indonesia masih belum banyak yang menggunakan elpiji itu. Elpiji kini menjadi raja bahan bakar untuk memasak.Â
Dampak kedua bahan bakar tersebut ada kekurangan dan kelebihan nya masing-masing terutama bahan bakar kayu bakar bila di gunakan bahan untuk masak  tingkat kematangan tidak bisa di atur, kemudian setelah kayu bakar itu habis arangnya bisa di jual. Sedangkan elpiji tingkat kematangan nya bisa di atur. Kalian lebih praktis yang mana nih menggunakan bahan bakar tersebut?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI