Mohon tunggu...
Ageng Rikhmawan
Ageng Rikhmawan Mohon Tunggu... lainnya -

"Karena Teknologi yang berfilosofi dan berseni adalah Tempe Indonesia."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Berjilbab dan Janjinya Pada Idul Adha Ini

3 Desember 2010   16:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Entahlah... " jawab gadis bersuara datar.

Suara Takbir dipagi hari itu masih jelas terdengar. Dari sebelah barat masjid kampungnya. Suara kicau burung juga menambah syahdunya Takbir.

Gadis itu kemudian mengingat apa yang dibicarakan oleh teman-teman dekatnya. Perubahan drastis pada gadis berjilbab itu sekarang. Yang dulunya seorang yang pandai bergaul dan tak pernah menyentuh keagamaan. Sekarang berubah menjadi seorang yang muslimah. Menolak terlalu keras ajakan-ajakan teman-temannya jika menyangkut kemaksiatan. Walau didalam hatinya seharusnya tidak seperti itu dia menolaknya.

Dihati sang gadis, menjadi tak menentu. Saat ditanya mengapa menjadi seperti ini dan secepat ini?. Teman-teman dekat mereka yang juga sampai sekarang masih menunggu jawaban itu. Karena hingga kini belum ada alasan yang bisa menghangatkan hatiya sendiri, mengapa dia berubah seratus persen.

Dia kemudian bangkit. Masih terduduk didepan meja riasnya. Setelah memandang wajahnya kembali, pandangannya kini mengarah pada kalender Bulan November yang tertandai garis merah di 7 hari, yang juga melewati 10 Dzulhijjah tahun ini.

Gadis berjilbab itu kini berkata dengan tegas dihatinya " Ini harus kulanjutkan...".

Gadis itu tersentak. Ibunya memanggil " nduk jogo omah yo". Ibunya berangkat ke Shalat Ied. Dan gadis berjilbab itu tidak dapat mendampingi ibunya pagi ini.

Kerjasan Kudus, 17 November 2010, 22:45,

( Bau sate, Lagu Chrisye " Ketika Tangan dan Kaki berkata" dan Menunggu unduhan 19 GB CEH 6. )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun