Jakarta - Mau percaya atau tidak, fenomena unidentified flying object (UFO) muncul di langit didukung klaim banyak saksi. Tak main-main, pemerintah Indonesia pun menaruh perhatian khusus terhadapnya. Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) periode 2006-2010 Dr Ir Adi Sadewo Salatun.
Kata Adi, Indonesia menyimpan sejumlah catatan soal kesaksian melihat UFO. Ini dilakukan untuk mengenali apa yang sebenarnya sedang mengintai kita.
"Penting, karena ini menyangkut keamanan negara," ujar Adi Salatun kepada detikINET melalui sambungan telepon, Sabtu (1/7/2023).
"Walaupun nggak ada bukti mereka menyerang. Mereka diserang banyak. Satu-satunya pernah menyerang roket Amerika yang latihan seolah-olah membawa senjata nuklir. Itu ditembak, hancur roketnya. Padahal lagi latihan," lanjutnya.
Menurut Adi, hingga saat ini, manusia belum bisa memecahkan kode yang ingin disampaikan makhluk ekstraterestrial. Banyak faktor, salah satunya cara komunikasi yang berbeda.
Tidak seperti manusia yang memanfaatkan radio frekuensi, alien dipercaya menggunakan teknologi lain. Dia pun menyinggung salah satu hal yang sempat ramai di Indonesia dan negara lainnya pada beberapa tahun lalu. Crop circle.
"Crop circle itu kode mereka mau komunikasi dengan kita. Kita nggak tahu dia mau ngomong apa karena komunikasi mereka nggak pakai radio frekuensi. Bingung orang caranya pakai apa mereka itu," ujar anak dari pendiri LAPAN Marsdya TNI AU (Purn) Jacob Salatun tersebut.
Teknologi di luar nalar
Adi meyakini bahwa UFO merupakan teknologi maju yang digunakan makhluk ekstraterestrial. Bahkan, dia menyebut pesawat asing yang jatuh di Rosswell masih kalah canggih dari teknologi yang sudah dimiliki mereka.
"Mempelajari kejadian Rosswell, itu adalah benda teknologi biasa yang tidak rentan terhadap kecelakaan. Jadi jatuh dia karena kena petir. Sebenarnya itu benda teknologi biasa, cuma advanced, kita belum sama sekali tahu cara menguasainya, bahkan Amerika hingga Rusia tidak tahu apa itu bendanya," ucapnya.
Selain itu, Adi memperkirakan bahwa UFO bisa memanipulasi ruang dan waktu. Dia mengambil kesimpulan ini dari berbagai peristiwa dan kesaksian, salah satunya kejadian Travis Walton dari AS pada 5 November 1975.
"Dia diculik dan dia melihat dari luar sekitar 10 meter kok dalamnya luas banget," kisahnya.