Begitu banyak orang berbondong-bondong memasuki dunia Instagram dalam waktu yang sangat singkat. Tercatat ada sebanyak 700 juta pengguna aktif bulanan dalam dua tahun, didorong oleh adanya Stories, pendaftaran website dan pemasangan yang lebih baik pada ponsel Android low-end. Bahkan hanya butuh waktu empat bulan (per April 2017) untuk menambahkan 100 juta pengguna terakhir sejak mencapai 600 juta pada Desember 2016.
Tidak berlebihan rasanya jika Instagram disebut-sebut sebagai lahan basah untuk meraup pundi-pundi rupiah. Sebanyak 700 juta pengguna aktif Instagram tersebut tentunya berpotensi sebagai pasar yang sangat menggiurkan bagi banyak orang, salah satunya adalah penyedia jasa paid post Instagram.
- Jasa paid post Instagram
Jasa semacam ini menyediakan layanan paid post alias post berbayar di media Instagram. Gampangnya, penyedia jasa mematok tarif untuk upload konten milik customer di Instagramnya yang memiliki banyak follower. Konten yang diunggah dapat berupa foto atau video, tergantung kesepakatan. Dan customer bersedia membayar tarif kepada penyedia jasa dengan konten mereka dapat dilihat oleh lebih banyak orang dan berujung pada closing (tentunya).
- Kenapa memilih jasa paid post Instagram
Sebenarnya ada banyak sekali strategi marketing yang dapat dilakukan, lalu kenapa harus memilih jasa paid post Instagram? Beberapa alasannya adalah sebagai berikut:
- Indonesia memiliki puluhan juta pengguna aktif Instagram
Siaran pers yang diterima oleh CNNIndonesia.com menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 22 juta pengguna aktif bulanan. Angka tersebut diyakini akan terus meningkat. WOW, Instagram benar-benar populer di Indonesia.
Tentunya menggunakan jasa paid post Instagram untuk beriklan memiliki peluang besar untuk membuahkan hasil. Namun tentu saja, konten yang diunggah harus berkualitas, menarik dan jangan lupakan penggunaan hashtag dengan tepat.
- Engagement rate tinggi
Engagement rate merupakan rasio antara orang-orang yang berinteraksi (like, komen, share) dengan post milik kita di media sosial terhadap jumlah total orang yang melihat post tersebut. Jadi, semakin tinggi nilai engagement rate berarti semakin banyak interaksi yang kita dapatkan dari para follower. Instagram memiliki engagement rate sebesar 3,31% dan Facebook sebesar 0,11-0,65%. Twitter malah lebih rendah lagi, nilai engagement rate yang dimiliki hanya 0,07%. Ketiga data tersebut didapatkan dari analisa yang dilakukan oleh Social Bakers. Hal ini berarti pemasaran di Instagram bisa jadi jauh lebih efektif dibandingkan Facebook dan Twitter.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, kita jadi tau alasan kenapa banyak orang yang memilih beriklan melalui jasa paid post Instagram. Tertarik mencoba?
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H