Mohon tunggu...
agung aulia rahman
agung aulia rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Honorer Tenaga Tata Usaha Sekolah SMPN 63 Batam

Saya seorang Honorer Tenaga TU di Sekolah yang ingin kembali mencoba menulis. Sudah sejak lama saya tertarik dengan dunia penulisan dan jurnalistik. namun setelah lulus dari sekolah saya tidak lagi memiliki media untuk menulis. oleh karena itu saya tertarik untuk mencoba menulis di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Abdul Karim: Sebuah Perjuangan Menegakkan Dakwah Islamiyah di Kota Batam

17 September 2022   15:00 Diperbarui: 17 September 2022   15:15 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Batam,16 September 2022), Ustadz Abdul Karim, atau yang dikenal oleh masyarakat Batam dengan sebutan UAK, adalah seorang ustadz yang sudah menyiarkan dakwah Islamiah di Kota Batam setidaknya dari tahun 2003. Dalam 19 tahun terakhir, sudah sangat banyak pergerakan yang dilakukan Ustadz Abdul Karim (UAK) dalam menegakkan dakwah islamiyah di Kota Batam.Dimulai dari menjadi pengurus dan pengajar di TPQ Baabul Jihad di daerah Bukit Timur Kota Batam,dilanjutkan dengan membuka TPQ Al-firdaus di lingkungan rumah UAK, di Tanjung Uma, serta mengisi pengajian-pengajian di seluruh Kota Batam.
Ketika ditanya tentang pengalaman yang paling memprihatinkan dalam perjalanan beliau, UAK sedikit terdiam, larut dalam nostalgia kenangan-kenangan beliau dalam berdakwah di Kota Batam.

"Ada banyak ya sebenarnya kalau di ingat-ingat, sampai sekarangpun kadang masih ada. Seperti kemaren waktu mengisi pengajian di Masjid Almu'minin di Galang, Jembatan Empat, Barelang, itu kondisi masjidnya sebenarnya cukup seadanya saja. Tempat berwuduk yang belum layak, Sound systemnya masi kurang, dan lain sebagainya. Tapi mungkin yang paling berkesan adalah saat membangun TPQ Al-Firdaus di lingkungan rumah yang lama, di Pasar Induk, Tanjung Uma". Ungkap beliau.

Ustadz Abdul Karim mulai membangun TPQ Alfirdaus kira-kira pada tahun 2008. Pada saat itu TPQ Alfirdaus di Bangun di daerah tempat tinggal ustadz Abdul Karim yang lama tepatnya di Pasar Induk, Tanjung Uma, Kota Batam. Kondisinya pada saat awal dibangun sebenarnya cukup memprihatinkan, TPQ Alfirdaus awalnya dibangun di rumah Ustad Abdul Karim, Kemudian dibangun menjadi bangunan terpisah  setelah santri-santrinya mulai banyak. Awalnya, santri TPQ alfirdaus hanya sejumlah 5 orang. Kemudian lama- kelamaan semakin banyak dikarenakan sedikitnya fasilitas belajar mengaji di daerah Tanjung Uma. Santri-santri TPQ Alfirdaus tidak hanya berasal dari sekitaran pasar induk Tanjung Uma, namun juga berasal dari daerah sekitar Jodoh, Bengkong, Batam Center dan lainnya. Hal ini dikarenakan program yang ada di TPQ Alfirdaus tidak hanya sekedar belajar mengaji, namun juga terdapat program belajar  Muhadharah, belajar Ceramah & Khotbah, dan ilmu-ilmu lainnya. Sehingga TPQ Alfirdaus cukup dikenal dengan TPQ yang berprestasi, karena santri-santrinya yang sering kali memenangkan perlombaan MTQ dan juga Dakwah yang diadakan di Kota Batam.

Jika kita berbicara tentang kondisi bangunan TPQ Alfirdaus, sebenarnya bisa dibilang cukup ajaib TPQ Alfirdaus dapat berjalan. TPQ Alfirdaus dibangun di atas laut dari palet-palet peti jeruk yang di susun menjadi ruangan mengaji. Sehingga ketika para santri masuk mengaji di TPQ Alfirdaus, bangunan tersebut bisa begoyang-goyang. Jika ombak laut sedang besar, TPQ Alfirdaus bisa kebanjiran, kemasukan air dan lumpur , karena TPQ Alfirdaus berada di atas laut. Cukup memprihatinkan untuk bisa disebut sebagai Fasilitas Mengaji.Hanya karena semangat santri-santri TPQ Alfirdauslah yang membuat TPQ Alfirdaus dapat berjalan dengan lancar pada waktu itu.Inilah yang membuat Ustadz Abdul Karim tetap semangat menjalankan program TPQ Alfirdaus meskipun banyak kendala. Semata-mata hanya demi dakwah Islamiyah, bekal untuk di Akhirat nanti.

Di TPQ Alfirdaus, UAK sebenarnya dikenal sebagai salah satu guru mengaji yang paling keras dalam mendidik santri-santrinya. Namun meskipun demikian, santri-santri tidak pernah pergi. Bahkan, yang sudah pergipun,kembali lagi. Hal ini dikarenakan didikan tegas dari Ustadz Abdul Karim ternyata membentuk kepribadian para santrimenjadi lebih baik. Sehingga Wali murid TPQ Alfirdaus tetap mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di TPQ Alfirdaus.

"Jika di ingat-ingat ya, dulu kalau sudah masuk waktu shalat, tidak ada satupun anak-anak yang berani berisik di Mushalla Alfirdaus, jangankan bicara, batukpun mereka takut, karena kalau ribut nanti kena hukuman." tutur UAK ketika mengenang masa-masa mengajar di TPQ Alfirdaus.

Setelah lama waktu berjalan, kira-kira tahun 2010 , Alhamdulillah, TPQ dan Mushalla Al-Firdaus akhirnya dibangun menjadi bangunan permanen, meskipun berada di atas laut.  Bangunan Mushalla Al-firdaus pada saat itu bisa dikatakan cukup baik dan megah. Bahkan di tahun 2016, ketika  Mushalla Alfirdaus dikunjugi HJ. Nurdin Basirun, Gubernur Kepulauan Riau pada masa itu, beliau cukup kagum dengan bangunan Mushalla Alfirdaus. yang meskipun berada di atas laut, namun bangunannya cukup megah.

Foto Ustadz Abdul Karim dan Istri di Mushalla Alfirdaus
Foto Ustadz Abdul Karim dan Istri di Mushalla Alfirdaus

Sekarang, Mushalla Alfirdaus Pasar Induk, Tanjung Uma, hanya tinggal kenangan. Mushalla Alfirdaus akhirnya dibongkar setelah di gusur oleh perusahaan yang membayar WTO di bangunan tersebut.

Kini Ustadz Abdul Karim disibukkan dengan kegiatannya sebagai ketua pengurus Masjid Raja Hamidah yang sedang dibangun di tempat tinggal beliau yang baru, di Komplek Taman Firdaus, Kabil, kecamatan Nongsa.

Ustadz Abdul Karim hingga kini masih terus bergerak, berjuang menegakkan dakwah islamayiah. Program terbaru beliau baru-baru ini adalah membagikan Sound System kepada Majelis-Majelis Ta'lim yang membutuhkan. Kurang lebih, setidaknya beliau telah membagikan sebanyak 40 sound system kepada Majelis-majelis Ta'lim yang dikunjingi beliau. Dan pergerakan ini Insyaallah akan terus berjalan selama Ustadz Abdul Karim masih kuat untuk berjuang di jalan dakwah. Allahu Akbar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun