Merinding, terkapar, teriang hingga kembali sebuah kenangan.
Mungkin hilang? atau hadir dalam percobaan?
Tak kunjung henti pikir ini kelabu.
Mungkinkah kehilangan arah tuju?
Atau yang dulu memang lebih maju?
  Â
Yang kumau hanyalah sebuah resolusi.
Kelak membawa hati dalam damai surgawi.
Yang kumau hanyalah dia.
Entah tak tahu dalam bentuk apa...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!