3. Toko Kelontong: Dalam permainan toko kelontong, anak-anak dapat berperan sebagai penjual atau pembeli. Mereka dapat menggunakan kotak mainan, barang-barang mainan, dan uang mainan untuk bertransaksi, berhitung, dan berinteraksi dalam peran sebagai pedagang.
4. Superhero: Anak-anak dapat menggambarkan pahlawan super favorit mereka dengan berperan sebagai superhero. Mereka dapat menggunakan kostum dan aksesoris superhero untuk menghidupkan aksi-aksi menyelamatkan dunia dalam permainan dramatis mereka.
Untuk mendukung anak-anak dalam permainan dramatis, orang tua dan pendidik juga dapat melakukan hal-hal berikut:
- Bertanya-tanya kepada anak tentang peran apa yang ingin mereka mainkan dan membantu mereka merencanakan permainan dramatis.
- Mengajak anak ke tempat umum untuk memberikan gambaran lebih saat permainan dramatis, seperti pasar tradisional, museum, teater, dan lainnya
- Memberikan bahan bacaan yang relevan untuk memperkaya imajinasi dan pemahaman anak tentang peran yang mereka mainkan.
- Mengundang anak-anak untuk berpartisipasi dalam pementasan atau pertunjukan kecil untuk memperlihatkan hasil dari permainan dramatis mereka kepada keluarga atau teman-teman.
Dalam pembelajaran anak, dramatic play memainkan peran yang penting. Melalui permainan dramatis, anak-anak dapat mengembangkan kreativitas, keterampilan sosial, pemecahan masalah, dan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, mengintegrasikan permainan dramatis dalam kurikulum, dan melibatkan peran guru, kolaborasi, dan komunikasi, kita dapat memaksimalkan manfaat dari permainan dramatis bagi perkembangan anak secara holistik. Selain itu, memberikan ide-ide kreatif untuk dramatic play dapat mendorong anak-anak untuk menjelajahi imajinasi mereka dengan lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H