Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Pengaruh Hubungan Jarak Jauh Terhadap Kelancaran Hubungan

14 Mei 2017   19:44 Diperbarui: 14 Mei 2017   20:19 2462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berpuluh-puluh tahun yang lalu berhubungan jarak jauh adalah hal yang susah. Jangankan hubungan romantis bertukar pesanpun membutuhkan waktu yang lama. Tapi, di jaman yang sudah serba teknologi ini LDR (Long Distance Relasionship) atau hubungan jarak jauh ini sudah mejadi salah satu hubungan yg wajar dijalani. Di jaman moderen ini bertukar pesan dengan pasangan yang terpisah ribuan km sudah mudah. Hubungan mereka sudah lebih dimudahkan dengan teknologi canggih yang bisa membuat pasangan tersebut berkomunikasi secara langsung. Maupun hanya mendengar suaranya atau bisa juga dengan saling bertatap tatap muka.

Dibalik semua kemudahan yang telah ada masih saja banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh pasangan hubungan jarak jauh ini. Mereka lebih khawatir terhadap kemungkinan masalah masalah ini sehingga hubungan antara kedua pasangan ini jadi rusak atau terganggu sehingga akhirnya hubungan mereka bisa hancur.

Masalah masalah ini bisa datang dari apa saja. Cemburu terutama kepada lawan jenis yang dekat dengan pasangannya disana, khawatir apakah pasangan sehat atau apakah pasangan sedang sedih, rindu bercakap cakap atau rindu mendengar suara pasangan, dan yang paling penting yaitu kurangnya kepercayaan. Semua masalah masalah tersebut memang bisa membawa dampak besar terhadap hubungan pasangan. Tetapi, yang paling memberikan dampak besar terhadap rusaknya hubungan adalah kurangnya kepercayaan. Misalnya dengan masalah kecemburuan pasangan tersebut bisa mengatasinya dengan menghindari lawan jenisnya. Rasa khawatir dan rindu bisa diatasi dengan meningkatkan frekuensi berkomunikasi tapi kalau salah satu atau kedua pasangan hubungan jarak jauh ini sudah tidak lagi percaya satu dgn lainnya, biarpun mereka sudah sama sekali tidak berinteraksi dengan lawan jenis atau sudah meningkatkan frekuensi berhubungan semaksimal munggkin jika sudah tidak percaya hubungan itu tidak akan membaik karena dasarnya hubungan jarak jauh itu dimulai dari kepercayaan.

Hilangnya kepercayaan dalam hubungan juga bisa disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Dari pengalaman saya sendiri, saya sudah melihat salah satu pasangan hubungan jarak jauh yang satu pihaknya kurang percaya diri, salah satu pihak pasangan itu mulai mempertanyakan kesetiaan pasangannya. Akibatnya salah satu pihak tersebut menjadi kurang percaya diri tentang apakah pasangannya masih ingin melanjutkan hubungan ini dan akhirnya mengakibatkan lunturnya kepercayaan salah satu pihak ini terhadap pasangannya sendiri karena asumsi buruknya kepada pasangannya sendiri

Melihat banyaknya masalah dalam hubungan jarak jauh atau kata gaulnya LDR (long distance relasionship) ini pastinya berbeda dengan pacaran. Beda cara menjalaninya, beda masalah yang menghadang pasangan tersebut, beda juga jumlah interaksi antara kedua pasangan itu. Contohnya, saat pasangan biasa pergi kencan para pasangan LDR hanya bisa berkomunikasi melalui telfon. Saat pasangan biasa tidak terpisah oleh perbedaan waktu, pasangan LDR ada yang terpisah oleh perbedaan waktu yang drastis. Saat pasangan biasa menghabiskan biaya pacaran dengan kencan kencan, pasangan LDR menghabiskan biaya pacaran dengan isi pulsa dan bayar tagihan telfon dan masih banyak lagi kendala lainnya Fakta fakta diatas menunjukan bedanya hubungan kedua pasangan tersebut. 

Didasari atas kendala kendala pasangan hubungan jarak jauh inilah saya membuat  tulisan ini. Saya ingin memberikan informasi tentang terpengaruhnya kelancaran hubungan pasangan jika menjalani hubungan jarak jauh ini. Semoga informasi ini bisa berguna bagi orang lain yang membacanya mungkin para pembaca bisa melihat tulisn ini refrensi untuk hubungan kedepannya atau sebagai indeks bagi karya tulis lainnya, atau mungkin juga hanya sebagai penghibur. Apapun alasannya semoga tulisan ini bisa berkenan bagi para pembaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun