[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi Transjakarta (Sumber: Megapolitan Kompas)"][/caption] Sekedar berbagi informasi, saya termasuk orang yang lumayan sering bepergian dengan menggunakan transportasi umum khususnya Transjakarta. Namun ada kejadian yang menarik dan janggal yang saya alami di salah satu busway di daerah Jakarta Pusat. Ketika itu, belum semua halte menggunakan e-ticket, berbeda dengan saat ini yang semua halte tidak menjual tiket sebagai sarana untuk masuk di koridor tersebut. Awalnya seperti biasa, saya ke loket memberikan uang 3500 untuk membeli tiket busway. Setelah itu, petugas memberikan tiket kepada saya dan selanjutnya saya berjalan memberikan tiket itu untuk disobek oleh petugas lainnya dan saya pun masuk ke dalam halte tersebut. Sembari menunggu busway, saya iseng melihat dengan seksama lembaran tiket yang saya dapat. Ternyata, cetakan pada tiket tersebut terdapat sedikit kejanggalan. Cetakan tiket itu tidak seperti biasa yang saya lihat, ada perbedaan dan tidak ada cap tanggal pada tiket tersebut. Awalnya saya berpikir, mungkin itu cetakan terbaru, tapi ternyata ada beberapa kalimat yang salah ejaan. Setelah saya ingat kembali, biasanya petugas memberikan cap tanggal pada tiket tersebut. Tetapi mengapa tiket yang saya pegang tidak ada cap tanggal hari tersebut? Selain itu, potongan kertas yang disobek oleh petugas juga dikumpulkan dengan rapi di sisi dia berdiri. Saya sebenarnya jg tidak begitu paham dengan prosedurnya, tapi saya lihat beberapa orang lain yang terburu-buru untuk masuk ke halte sehingga tiket pun dibiarkan utuh dan tidak disobek. Kemudian petugas busway pun menata nya kembali di sisi yang sama. Pertanyaan saya mengapa tiket tersebut disimpan? Mengapa tidak dibuang atau dirobek saja? Saya kawatir apabila tiket yang masi utuh atau rapi itu akan di"recycle" kembali oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan. Jadi, saran saya bagi anda sekalian khususnya pelanggan busway, agar lebih kritis dan peka terhadap situasi sekitar anda. Semoga ada informasi yang jelas mengenai prosedur ini dan dapat segera ditindaklanjuti. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda sekalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H