Calon vaksin yang dikeluarkan oleh Sinovac Biotech Ltd asal China atau disebut juga sebagai CoronaVac merupakan salah satu vaksin yang berhasil bergerak ke tahap akhir atau fase uji coba III dalam proses pengembangan vaksin bagi pandemic Covid-19 (Ratriani, V., R., 2020).
Perusahaan Sinovac telah mengembangkan calon vaksin untuk Covid-19 semenjak akhir bulan Januari 2020 lalu (Ratriani, V., R., 2020). Tidak hanya di China, perusahaan Sinovac juga melakukan uji coba calon vaksinnya pada beberapa negara termasuk Indonesia.
Pengujian terhadap vaksin Sinovac telah dilakukan di Indonesia sejak tanggal 11 Agustus 2020 di Bandung dengan 1.620 relawan (Makdori, Y., 2020).
Pengujian CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac ini membuat masyarakat Indonesia semakin penasaran mengenai perkembangan uji coba vaksin dan juga fakta-fakta terkait CoronaVac oleh Sinovac. Hal tersebut menyebabkan berbagai media masa mulai banyak mempublikasikan perkembangan dan informasi terkait vaksin CoronaVac.
Kompas.com atau platform daring media Kompas merupakan salah satu media massa yang kerap memberitakan calon vaksin Sinovac. Tidak hanya perkembangan vaksin di Indonesia, Kompas juga seringkali memberitakan perkembangan calon vaksin Covid-19 di berbagai negara seperti Bangladesh dan Amerika Serikat. Â
Kompas.com dalam pemberitaannya mengenai calon vaksin Covid-19 memiliki kecenderungan secara untuk menggiring pembaca merasa optimis terhadap keberhasilan calon vaksin. Kecederungan optimisme ini muncul secara berpola dalam beberapa artikel berita di Kompas.com.
Rasa optimisme Kompas.com terlihat salah satunya dalam judul artikelnya yaitu 'Sinovac Optimistis Vaksin Virus Corona Siap Awal 2021'. Artikel tersebut memberitakan mengenai kesiapan pendistribusian calon vaksin Covid-19 di berbagai negara pada awal 2021 (Arnani, M., 2020).
Contoh lain upaya peningkatan optimisme dalam pemberitaan di Kompas.com yaitu dalam artikel yang berjudul 'Hasil Awal Uji Vaksin Sinovac, Aman tapi Sedikit Lemah untuk Lansia'.
Penggunaan kata sifat 'sedikit' dalam judul artikel seakan membentuk interpretasi pembaca bahwa intensitas kelemahan vaksin Sinovac bagi lansia tidaklah besar. Hal tersebut tampak sebagai upaya Kompas.com untuk mempertahankan harapan pembaca terhadap CoronaVac oleh Sinovac.
Dalam artikel tersebut, penulis secara repetitif menggunakan kata 'sedikit' untuk memberikan penekanan. Kutipan di bawah ini merupakan salah satu kalimat yang menggunakan kata 'sedikit' untuk mengambarkan dampak vaksin bagi kekebalan lansia (Putri, G., S., 2020).
Diduga supaya pembaca tetap optimis terhadap vaksin Sinovac, penulis juga menambahkan ungkapan dari juru bicara Sinovac bahwa dampak vaksin bagi kekebalan tubuh lansia telah sesuai dengan harapan perusahaan.
Upaya optimisme dalam pemberitaan di Kompas.com juga dapat dilihat dalam artikel pemberitaan mengenai relawan uji coba vaksin Sinovac yang positif terkena Covid-19.
Penulis juga menuliskan penjelasan dari Ahmad bahwa relawan tersebut belum tentu disuntikkan vaksin karena terdapat relawan-relawan yang disuntuk vaksin Sinovac namun terdapat pula relawan yang disuntik plasebo sehingga belum dapat disimpulkan bahwa vaksin telah gagal (Sumartiningtyas, 2020).
Berdasarkan pemberitaan penulis, pembaca seakan didorong untuk tetap optimis terhadap vaksin yang tengah di uji klinis karena adanya penjelasan dari 'ahli' sesuai dengan judul artikel tersebut. Penambahan kata 'ahli' dalam judul seakan meningkatkan kredibilitas berita sehingga para pembaca semakin yakin akan pemberitaan dan pada akhirnya semakin optimis terhadap vaksin CoronaVac.
Berbeda dengan pemberitaan oleh Viva.co.id yang membahas kasus yang sama.
Dalam artikel yang berjudul 'Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Corona', penulis mengungkapkan bahwa menurut Rodman Tarigan (juru bicara uji coba vaksin Sinovac), pihak Rodman belum dapat memastikan mengenai keberhasilan vaksin dalam kasus tersebut (Akbar, R., J. & Suparman, A., 2020).
Penulis juga tidak banyak memberikan penjabaran dalam artikel tersebut sehingga artikel tersebut seakan mengandung ambiguitas yang tinggi dan tidak meyakinkan masyarakat.
Pandangan atau sifat optimisme dapat diamati dari perangkaian judul, sudut pandang pemberitaan, pemilihan diksi, dan penyusunan berita. Kecenderungan 'optimisme' Kompas.com dalam pemberitaan calon vaksin oleh Sinovac dapat semakin tampak pula apabila dibandingkan dengan artikel pemberitaan oleh media lain.
Daftar Pustaka
Akbar, R., J. & Suparman, A. (2020, 10 September). Relawan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung positif corona. Viva.co.id.
Arnarni, M. (2020, 25 September). Sinovac optimistis vaksin virus corona siap 2021. Kompas.com
Makdori, Y. (2020, 12 Agustus). HEADLINE: Uji calon vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, optimis segera diproduksi?. Liputan6.com.
Putri, G., S. (2020, 8 September). Hasil awal uji vaksin Sinovac, aman tapi sedikit lemah untuk lansia. Kompas.com.
Ratriani, V., R. (2020, 23 Juli). Mengenal Sinovac, perusahaan China yang kirim vaksin corona ke Indonesia. Kontan.co.id.
Sumartiningtyas. (2020, 13 September). Relawan kena Covid-19, apakah vaksin corona gagal? Ini kata ahli. Kompas.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H