Mohon tunggu...
Agatha BelvaMarciana
Agatha BelvaMarciana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Social Media Officer

Hallo, perkenalkan nama saya Agatha. Di Kompasiana ini saya akan berbagi informasi terkini seputar dunia hiburan, digital advertising, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain menulis, saya juga senang membuat konten podcast dengan channel The Hoot di platform Spotify. Selamat membaca~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Pandemi Berakhir Muncullah Creative Agency

23 Juni 2023   23:25 Diperbarui: 23 Juni 2023   23:29 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com


Pandemi Covid-19 memang membuat banyak orang merasa dirugikan dalam berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah ekonomi. Jika melihat hasil survei BPS atau Badan Pusat Statistik, terjadi penurunan pendapatan di perusahaan bidang pangan dan akomodasi sebesar 92,47% (Bayu, 2020). Hal ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan yang tidak lagi memperoleh penghasilan tetap, sehingga berakhir pada keputusan PHK.

Namun setelah pandemi berakhir, apakah perkenomian di Indonesia berhenti dan tidak ada kemajuan? Tentu tidak, pasalnya negara kita ini memiliki anak-anak muda yang pantang menyerah dan mau membantu memajukan perekonomian negara dengan “caranya” sendiri. 

Selain itu, berkat kemajuan teknologi komunikasi, menjadikan anak muda Indonesia berkembang dalam dunia digital, dan semua hanya ada dalam satu genggaman yaitu smartphone. 

Menjelajahi dunia digital memang tidak ada habisnya, pemenuhan kebutuhan kita dimudahkan dengan adanya berbagai aplikasi, dan mesin pencari yang selalu siap sedia memberikan informasi. Pada akhirnya, pandemi Covid-19 pulalah yang memaksa kita untuk mau melangkah lebih maju dalam mengembangkan bisnis baru. 

Selain itu, UMKM semakin banyak bermunculan di masa pandemi, sehingga membutuhkan layanan untuk mendukung mereka dalam mengembangkan usaha dan produknya. Jawabannya tentu saja ada pada perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu creative agency.

Lalu apa sebenarnya creative agency itu? Apakah sama dengan digital marketing agency? Mungkin banyak orang yang masih kebingungan membedakan kedua bisnis ini. 

Melansir dari ideoworks.id, creative agency merupakan perusahaan yang menyediakan pelayanan dengan mengembangkan strategi kreatif untuk membantu pengguna jasa, agar mencapai tujuan bisnisnya. 

Menurut Ridwan Sanjaya dan Joshua Tarigan, definisi digital marketing adalah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan media berbasis web seperti blog, website, adwords, e-mail, dan jejaring sosial (Sanjaya & Tarigan, 2009). Selain perbedaan definisi, keduanya juga memiliki perbedaan pada fokus utama dalam bisnisnya. 

Creative agency memberikan layanan terkait desain untuk berbagai media visual, termasuk versi digital dan cetak, sedangkan digital marketing agency memberikan layanan terkait strategi pemasaran secara digital, contohnya seperti penerapan teknik SEO dan meningkatkan engagement dalam sosial media milik pengguna jasa.

Hal ini memungkinkan calon pengguna jasa untuk memilih menggunakan jasa dari creative agency atau digital marketing agency, tentunya sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini. 

Oleh karena itu, munculnya creative agency yang baru-baru ini muncul seolah menjadi “anugerah” bagi para pengusaha UMKM dan perusahaan besar yang melek akan teknologi digital, karena mereka merasa terbantu dalam hal strategi periklanan di media digital. 

Para pengusaha tidak perlu lagi khawatir mencari cara agar produk dan brand-nya bisa dikenal masyarakat Indonesia, karena creative agency akan membantu merancangkan desain konten di sosial media hingga cetak banner. Namun dengan segala pembahasan ini muncul sebuah pertanyaan, apakah fenomena munculnya perusahaan creative agency akan terus berlanjut di masa mendatang, atau lambat laun akan hilang karena kalah bersaing di pasar? 

Jika melihat pesatnya perkembangan digital seperti media sosial dan e-commerce, para pelaku bisnis semakin fokus untuk memasarkan produknya, maka tentu saja jasa creative agency tetap dan akan selalu diminati. Karena konten digital yang kreatif akan berdampak pada peningkatan brand awareness di media sosial, sehingga membuat masyarakat mudah untuk mengenali produk tersebut dan tertarik untuk membelinya.

Referensi:

Bayu, D. J. (2020, 09 15). Ekonomi & Makro. Retrieved from databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/15/6-sektor-usaha-paling-terdampak-saat-pandemi-corona

Sanjaya, R., & Tarigan, J. (2009). Creative Digital Marketing: Teknologi Berbiaya Murah, Inovatif, dan Berdaya Hasil Gemilang. Jakarta: Elex Media Komputindo.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun