Mohon tunggu...
Agatha Ayang
Agatha Ayang Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Literasi Digital dalam Pembelajaran

6 Februari 2024   01:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   01:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Salah satu teknologi yang mengalami kemajuan yang sangat luar biasa adalah teknologi digital. Penggunaan media dan teknologi digital yang sangat masif ini membuat segala macam informasi menjadi easy to access. Siapa pun yang memiliki perangkat digital akan dapat mengakses segala informasi yang jumlahnya tidak terbatas itu. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, khususnya pembelajaran, kemampuan seluruh stakeholder di sekolah menggunakan teknologi digital menjadi suatu keniscayaan. Stakeholder  diharapkan memiliki kemampuan literasi digital sebab diprediksi bahwa dalam satu atau dua dekade mendatang, hampir 90% pekerjaan mengharuskan orang bekerja dengan teknologi digital. Adalah menjadi tugas pendidik untuk memberikan kemampuan literasi digital pada peserta didik saat ini agar kelak mereka memiliki keterampilan, kepercayaan diri, dan kemampuan yang dalam sehingga memungkinkan mereka maju dalam karir dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang muncul.

Literasi digital dapat diartikan sebagai keterampilan yang diperlukan untuk hidup, belajar, dan bekerja dalam suatu masyarakat dimana akses ke informasi dan komunikasi semakin meningkat melalui berbagai platform. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi di lingkungan virtual menjadi kunci utama dalam berkomunikasi. Selain itu, keterampilan dalam menggunakan, mengakses, mengelola, memanipulasi, dan membuat informasi yang etis menjadi hal yang harus dimiliki. Peserta didik yang memiliki literasi digital akan merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan teknologi tersebut dalam proses pembelajarannya. Sementara itu, yang tidak memiliki keterampilan literasi digital mungkin akan terhambat karena ketidakmampuan atau kurangnya kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi terkait. Bagi seorang peserta didik, kemampuan literasi digital menjadi penting mengingat di masa yang akan datang akan hidup dan bekerja dalam lingkungan kerja yang mengandalkan literasi digital.

Dalam dunia pendidikan, pemahaman literasi digital hendaknya berdasarkan pada beberapa elemen, yakni: CT Proficiency; Information, data, and media literacies; Digital creation, problem solving, and innovation; Digital communication, collaboration, and participation; Digital learning and development; dan Digital identity and wellbeing.

CT Proficiency menjelaskan mengenai kemampuan penggunaan perangkat berbasis IT sehingga peserta didik mamu menyeleksi berbagai jenis perangkat IT dan software yang sesuai dengan kebutuhannya. Peserta didik juga diharapkan memiliki kemampuan menafsirkan informasi serta memahami aturan mengenai hak cipta dan alternatif terbuka. Literasi digital juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kapasitas peserta didik dalam menghasilkan suatu karya digital sehingga terciptalah inovasi yang terwujud dalam konsep digital. Melalui literasi digital, kapasitas melakukan komunikasi digital seperti forum berbasis teks, audio, desain digital, hingga obline video menjadi lebih mudah. Selain itu, diharapkan mempermudah peserta didik menggunakan aplikasi pembelajaran yang bersifat individu maupun kelompok, merencanakan pembelajaran, merekam proses pembelajaran, dan lainnya. Elemen terakhir adalah adanya kemampuan dalam mengembangkan dan membangun protek yang positif untuk membangun suatu reputasi digital.

Peran tenaga pendidik saat ini dapat dilakukan dengan membangun kemampuan dasar agar peserta didik mampu menemukan dan mengonsumsi konten digital, membuat konten digital, serta berbagi dan mengkomunikasikannya secara efektif. Peserta didik hendaknya mampu menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan memahami dasar-dasar pemeliharaan kebersihan cyber. Selain itu, mereka hendaknya mampu mengekspresikan diri dengan jelas dan terhormat di ruang online. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan pemahaman pada mereka mengenai resiko media sosial dan jenis informasi yang harus mereka hindari untuk dibagian secara online.

Pengembangan literasi digital saat ini relatif dibatasi oleh kemampuan anggaran yang disediakan oleh satuan pendidikan. Padahal pada saat yang bersamaan, kemajuan teknologi digital seolah-olah tidak terbendung. Untuk menyikapi hal ini, dalam proses pembelajaran, seorang pendidik mungkin dapat melakukan beberapa cara, di antaranya:

Bekerjasama dengan tenaga pendidik lainnya dalam mengajarkan literasi digital sebagai bagian dari proses pembelajaran di kelas.

Berupaya untuk mengeksplorasi arti literasi digital bagi mata pelajaran atau disiplin ilmu tertentu.

Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang memanfaatkan literasi digital.

Membuat materi ajar menjadi materi digital memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Canva, Powtoon, Prezi, KInemaster, Assemblr Edu, dan aplikasi lainnya.

Mempertimbangkan panduan terbaru mengenai keselamatan penggunaan teknologi digital. Peraturan dalam proses pembelajaran berbasis teknologi digital hendaknya dipantau, dan dievaluasi agar terjadi kepatuhan terhadap kebijakan keamanan oonline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun