Pada masa di mana segala informasi bisa didapatkan dengan mudah ini, banyak informasi menarik yang dibagikan secara umum. Salah satu platform yang sedang populer adalah TikTok, di mana kita bisa membagikan video singkat selama 30 detik -- 1 menit dan bisa dilihat oleh siapapun tanpa harus berteman atau saling follow satu sama lain. Salah satu topik yang sedang viral di TikTok adalah mengenai positive affirmation yang dianggap bisa mengabulkan permohonan. Apakah hal ini benar adanya atau hanyalah clickbait semata?
Positive affirmation adalah suatu perkataan positif mengenai hal -- hal yang ingin kita dapatkan, bahkan saat di mana semua hal itu terasa mustahil. Perkataan itu dikatakan secara terus -- menerus kepada diri kita dan umumnya didukung oleh lagu meditasi yang dianggap bisa memperkuat sugesti tersebut. Pada platform Tiktok kini telah viral cara melakukan afirmasi positif sehingga bisa membawa kita lebih dekat dalam mewujudkan impian kita. Hal yang menjadi permasalahan adalah apakah benar bahwa hanya dengan meyakinkan diri, maka kita bisa meraih impian kita?
Sebuah jurnal menyatakan bahwa informasi yang menentukan perilaku dikodekan dalam memori bersama dengan banyak skema interpretatif memberikan satu cara sederhana agar tujuan perilaku menjadi menonjol dalam situasi tertentu. Hal ini dimaksudkan bahwa semakin sering suatu hal ditanamkan dalam pikiran, maka perilaku kita juga akan mengarah kepada perwujudan hal itu menjadi kenyataan.Â
Dalam jurnal lain dikatakan bahwa menentukan tujuan dan standar perilaku dalam menghadapi situasi tertentu adalah langkah pertama dalam mengatur diri mewujudkan cita -- cita. Contoh lebih sederhananya, misalnya anda memiliki cita -- cita untuk membeli gadget terkini dengan uang anda sendiri, maka ketika kita berkegiatan sehari -- hari semisal untuk hal kecil seperti membeli makan kita akan mengingat tujuan itu dan sadar untuk menghemat uang, maka kita bisa mempersiapkan bekal ataupun tidak membeli makan yang terlalu mahal. Hal itu akan menjadi kebiasaan dan lama kelamaan uang tersebut akan terkumpul dan tercapailah impian anda untuk membeli gadget terkini tersebut.
Dengan berbagai teori tersebut, bisa dikatakan bahwa positive affirmation adalah suatu kebiasaan baik yang bisa kita lakukan untuk mencapai cita -- cita yang kita impikan, maupun untuk hanya sekadar membuat perasaan menjadi lebih baik. Namun, tidak setiap saat kita bisa konsisten dalam memperjuangkan impian tersebut. Sapolsky pada jurnalnya yang diterbitkan pada tahun 2010 mengatakan bahwa "gigih tidak sama dengan permanen." Konsistensi kita bisa rapuh, namun hasil yang baik di akhirnya sebenarnya merupakan buah dari konsistensi yang dinamis.Â
Wilson pada tahun 2011 mengatakan bahwa "Pada saat yang tepat, proses dapat diarahkan untuk mendorong perubahan adaptif yang langgeng". Â Secara ringkas, dapat disimpulkan bahwa konsistensi diri kita dalam melakukan afirmasi positif mungkin akan dinamis (kadang konsisten, kadang terlupakan), tetapi proses itu akan membawa perubahan adaptif dalam diri kita sehingga usaha mencapai cita -- cita akan semakin mudah.
Maka dari itu, dengan melakukan afirmasi positif dan juga usaha konsisten, kita akan bisa mewujudkan impian yang kita inginkan. Jangan takut untuk memulai ataupun menghadapi kegagalan, karena jika kita yakin dan percaya maka niscaya Yang Maha Kuasa akan memberikan jalan dan diri kita akan kuat untuk melewatinya sesuai dengan afirmasi positif yang kita kuatkan dalam diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H