Mohon tunggu...
Ceritamakvee
Ceritamakvee Mohon Tunggu... Freelancer - Agata Vera

"Bersoraklah, dunia ini panggungmu" Selamat datang di akun liputan saya Kompasiana Twitter @makvee_vee Facebook Agata Vera Setianingsih Instagram ceritamakvee www.makveestory.com

Selanjutnya

Tutup

Seni

Art Exhibition: Keunikan Kolaborasi Ruwet dan Kompleksnya Pikiran oleh Adam Shah Van Schaijk

16 April 2023   20:44 Diperbarui: 16 April 2023   20:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pikiran selalu dapat menghadirkan hal baru yang unik. Entah berupa ide, keinginan, maupun khayalan. Namun keunikan yang ada dalam pikiran manusia rasanya akan menjadi sia-sia jika tidak diadaptasi dengan tepat. Perlu suatu kreativitas yang mampu memanfaatkan ruwetnya pikir menjadi suatu hal baru yang dapat menciptakan keindahan. Demikian pula dengan dunia seni yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pameran seni yang saya hadiri kali ini berlokasi di Yogyakarta Independent School.

Sebelum saya membahas mengenai Art Exhibitionnya kita kenalan terlebih dahulu dengan Yogyakarta Independent School atau yang akrab disebut YIS.

YIS sendiri telah lama ada di Yogyakarta tepatnya berdiri sejak tahun 1989. Lokasi awal berada di area Jalan Magelang kemudian pindah ke tanah yang lebih luas dan ditempati hingga sekarang di area kehijauan utara Monjali, tepatnya di Jalan Tegal Mlati No 1, Jombor Lor Sinduadi, Mlati, Sleman. YIS aktif di Instagram @yogyakartaindependentschool dan WA +628112632442.


Yogyakarta Independent School

img-20230413-103740-643bfd3ba7e0fa6f572c3f22.jpg
img-20230413-103740-643bfd3ba7e0fa6f572c3f22.jpg
Sekolah ini memiliki fasilitas berupa bangunan sekolah yang di dalamnya berisi beragam kelas sesuai grade, ada lapangan basket indoor juga, office, toilet, perpustakaan, lab, kantin joglo, serta playground.


Jadi yang membedakan YIS dengan sekolah nasional a.k.a sekolah negeri, dan sekolah swasta pada umumnya tentunya adalah kurikulumnya. 

Kurikulum sekolah Internasional memang harus wajib berstandar internasional agar ijazahnya juga diakui secara internasional. Faktor kurikulum ini sangat besar relativitasnya dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah internasional.

Kurikulum internasional memiliki banyak jenis. Yogyakarta Independent School sendiri menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB).

Kurikulum International Baccalaureate ini ditujukan untuk anak dengan usia 3-18 tahun dari pre-school sampai high school. International Baccalaureate(IB) adalah yayasan pendidikan internasional yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dan memiliki empat program pendidikan formal.

Art Exhibition

img-20230413-102945-643bfae84addee6b4a509bf2.jpg
img-20230413-102945-643bfae84addee6b4a509bf2.jpg
Pameran dibuka oleh Bapak Ismail Sumantri (YIS ). Beliau begitu mengapresiasi hasil karya terutama  proses  yang  telah  dialami  oleh siswa kelas  12. Memang pendidikan di YIS memiliki kelebihan bahwa belajar itu tidak hanya sekadar menghitung dan menghafalkan

Berbeda dengan sekolah negeri yang mewajibkan muridnya belajar matematika, IPA, dan IPS setiap hari. Kurikulum IB ini tidak hanya mempelajari seputar science, math, dan language tapi juga bagaimana penerapan dan eksplorasinya dalam kehidupan.

20230416-190958-0002-643bfc94a7e0fa592b41a3e2.png
20230416-190958-0002-643bfc94a7e0fa592b41a3e2.png
Maka, dalam pameran ini hampir semua siswa dilibatkan sebagai bentuk bahan pembelajaran bersama dan siswa YIS pun terlatih untuk menghargai dan mengapresiasi karya orang lain.

Hal ini tentunya sangat bermanfaat karena menumbuh kembangkan kepekaan yang akan digunakan para siswa-siswi ketika nantinya berada di kehidupan selain sekolah, pendidikan personal, hidup bermasyarakat, paham mengenai tata krama dan juga kreatifitasnya lebih terasah. Dari awalpun mereka telah memiliki kebebasan untuk fokus pada bidang yang menjadi minat mereka, sehingga bakat dan passion pun telah terdeteksi dan membuat mereka menjadi menyeriusi apa yang menjadi cita-cita mereka.

img-20230413-110923-643bfd034addee404353eb62.jpg
img-20230413-110923-643bfd034addee404353eb62.jpg
Dialah Adam Shah Van Schaijk, yang "menyeriusi" seni dan mengambil Major Seni. Pameran karya Adam Shah Van Schaijk berlangsung selama 2 hari 13-14 April 2023
Pameran ini juga merupakan bentuk pemenuhan tugas akhir Adam. Dibimbing oleh Guru Seni YIS Bapak Herli Setiawan, Adam mampu mengolah rasa yang ada dalam dirinya hingga terciptalah karya penuh makna bertema "Mind" atau Pikiran. Karya yang dipamerkan berupa karya lukis, gambar digital dan karya 3D berupa sculpture dari kawat. Karya Adam menurut saya cukup mendalam karena saya merasa apa yang ada dan tergambar di lukisan Adam akrab dengan kegelisahan manusia sehari-hari.

20230416-190958-0001-643bfcaba7e0fa559f092a63.png
20230416-190958-0001-643bfcaba7e0fa559f092a63.png
Pikiran yang ruwet, overthinking, negatif thinking, lemah pikiran akibat usia yang semakin menua dan Kompleksnya ruang pikiran kita hingga membuat kita harus berjuang melawan pikiran dan imajinasi kita yang terkadang lebih menakutkan dibanding kenyataannya.

20230416-190958-0004-643bfce14addee37145ca8c3.png
20230416-190958-0004-643bfce14addee37145ca8c3.png
Adam nampak tersenyum dan senang menjelaskan hasil karyanya kepada anak-anak kelas kecil yang berkunjung ke pamerannya. Bahkan mereka menuliskannya di salah satu papan tulis yang kosong kesan untuk karya Adam. Tidak salah lagi, anak- anak YIS memang diajak untuk selalu menghargai dan mengapresiasi karya orang lain. Good Job Adam, Very Impresif.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun