Mohon tunggu...
Ceritamakvee
Ceritamakvee Mohon Tunggu... Freelancer - Agata Vera

"Bersoraklah, dunia ini panggungmu" Selamat datang di akun liputan saya Kompasiana Twitter @makvee_vee Facebook Agata Vera Setianingsih Instagram ceritamakvee www.makveestory.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kewl-nya Filosofi Kopi 2 Mengangkat Sisi Kekuatan Wanita

16 Juli 2017   20:46 Diperbarui: 17 Juli 2017   22:06 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi Kopi telah tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia, Kamis, 13 Juli 2017. Ben Susilo diperankan oleh Chicco Jerikho dan Jodi diperankan oleh Rio Dewanto. Duo Filosofi Kopi ini tak berubah, Jodi seorang pebisnis yang penuh perhitungan dan Ben barista kopi yang perfeksionis dan selalu menginginkan hasil yang terbaik, tapi memiliki sisi idelalis dan keras kepala yang terlihat jelas. 

Jujur saya adalah pengagum Chico Jerikho garis manja, sering stalking Instagramnya, kemudian menyimak setiap film-filmnya. Bagi saya Chicco nampak menjadi sangat laki-laki ketika berperan sebagai Alek dalam A copy of My Mind besutan sutradara kocak Joko Anwar dan berperan sebagai Ben dalam Filosofi kopi 1 maupun Filosofi Kopi 2.( Lhoh lhoh lhoh kok malah bahas Chicco ini, oke skip)

Beruntunglah, Juli memberikan kejutan pada saya. Kejutan yang bikin saya salto dan jingkrak-jingkrak tidak karuan (mulai berlebihan deh). Yeay! Saya-pun masuk menjadi bagian dari 100 orang yang beruntung menonton Filosofi Kopi 2 untuk pertama kali sebelum tayang serentak dan sekaligus bertemu dengan dua jagoan ganteng Filosofi Kopi 2.

prakata-pemaindansutradra-dokumentasipribadikris-596b7f1c76059f08ec581882.jpg
prakata-pemaindansutradra-dokumentasipribadikris-596b7f1c76059f08ec581882.jpg
Bagi saya ini adalah rejeki luar biasa, menyaksikan Filosofi Kopi 2 bersama crew film,sebagian pemain (karena Luna Maya dan Nadine Alexandra tidak hadir), dan sutradara Filosofi Kopi 2 Angga Dwimas Sasongko. Ditambah lagi mendapatkan kesempatan berfoto bersama dengan salah satu aktor senior Bapak Landung Simatupang, salah satu pemain di Filosofi Kopi 2. Kenapa gak foto sama Chicco Ve? Saya sudah cukup bahagia bisa bersalaman erat dengan Chicco. Sulitnya, berdesak-desakan dengan banyak perempuan, membuat saya bersyukur walau hanya bersalaman saja.

bersama-landungsimatupang-docpribadi-596b78b2827d49052e4238f2.jpg
bersama-landungsimatupang-docpribadi-596b78b2827d49052e4238f2.jpg
Lanjut, ke Filosofi Kopi 2, kalau saya boleh membandingkan dengan Filosofi Kopi 1. Menurut saya Filosofi Kopi 2 adalah sebuah sekuel yang dewasa. Dewasa dalam alur cerita dan petualangan. Ben dan Jodi mempertaruhkan bisnis Filosofi Kopi 2 demi petualangan kopi. Di sekuel ini Ben dan Jodi dihadapkan pada hidup yang sebenarnya, antara mimpi dan realita. Film Filosofi Kopi 2 ini juga lebih menekankan pada proses Ben dan Jodi beranjak menuju tingkat yang lebih tinggi. Mereka berdua melalui proses-proses yang membuat mereka harus memutuskan untuk benar-benar menjalankan Filosofi Kopi secara lebih serius sebagai bisnis untuk masa depan atau terus berpetualang mencari kopi dan membagikan kopi.

Saya jujur sangat penasaran ketika melihat poster Filosofi Kopi 2. Hati saya bertanya-tanya "apa yang ingin ditawarkan oleh Film Filosofi Kopi 2?" Keingintahuan saya yang besar manakala ada dua wajah dan dua nama perempuan cantik, Luna Maya dan Nadine Alexandra.  Saya suka film-film yang pernah dibintangi oleh Luna Maya. 

Salah satunya ketika Luna beradu akting dengan Tora Sudiro bagi saya mereka sepadan dan lucu. Kemudian, Nadine Alexandra, saya belum pernah melihat aktingnya sama sekali, yang saya tahu Nadine adalah Mantan Putri Indonesia 2010. Tapi di film ini yakinlah Nadine sangat sangat sangat terlihat kewl. Bukan Nadine yang biasanya seksi. Di film ini Nadine lebih bergaya cuek, berkacamata, idealis, namun berani.

kompilasiberita-com-dokumentasi-596c0eaa1a208072b655fe93.jpg
kompilasiberita-com-dokumentasi-596c0eaa1a208072b655fe93.jpg
Film ini menurut pandangan saya banyak mengangkat sisi-sisi kekuatan dan kelebihan perempuan. Bagi saya munculnya dua karakter baru Brie dan Tarra menambah warna baru Filosofi Kopi 2. Bagaimana tidak, Tarra yang diperankan oleh Luna Maya, menanamkan modal di Filosofi Kopi. Filosofi Kopi yang dimiliki dan didirikan oleh dua lelaki, saya ulangi lagi dua lelaki. Bagai perempuan yang datang ke sarang penyamun. Yap! Apa boleh buat, Jodi dan Ben bekerjasama dengan Tarra. Sungguh tepat rasanya jika Luna Maya yang berperan sebagai Tarra. Tarra begitu agresif dan penuh prinsip menghadapi gaya seorang Jodi yang terkenal sangat ekonomis dan ketat. 

Kemudian Brie yang diperankan oleh Nadine Alexandra, seorang lulusan pertanian namun yang jatuh cinta lalu mempelajari kopi secara khusus serta tertarik menjadi seorang barista. Brie tidak hanya kewl (ahh kewl lagi kewl lagi) tapi juga memiliki pikiran yang kritis dan berani bersikap kalau dirinya ditindas. 

Dua perempuan ini benar-benar sosok perempuan masa kini, berani memperjuangkan cita-cita, berani mempertahankan pendapat. Setara dengan laki-laki, bahkan dalam hal profesi. Perempuan nyatanya bisa sukses berbisnis. Perempuan nyatanya bisa sukses menjadi apa yang dia inginkan. Filosofi Kopi 2 adalah film masa kini di tengah industri kopi yang sedang menjamur. Selain itu coba lihat kekuatan Brie dan Tarra dalam film ini, jangan bilang tidak suka sebelum menonton. Salam Kewl.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun