Mohon tunggu...
agata wahyu
agata wahyu Mohon Tunggu... Lainnya - Low profil blogger

Bio

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hidup di Masa Media dan Teknologi Baru

26 Februari 2016   09:26 Diperbarui: 27 Februari 2016   22:42 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Layaknya kehidupan manusia yang senantiasa berkembang dan berubah, teknologi pun juga mengalami perkembangan dan perubahan. Perubahan dan perkembangan yang di alami oleh teknologi ini pun tak pelak juga mempengaruhi perkembangan dan perubahan terhadap media yang ada, karena seiring perubahan yang dialami oleh teknologi juga mempengaruhi perubahan media. Perubahan media yang disebabkan oleh pengaruh teknologi digital ini disebut juga sebagai “media baru”.

Dalam proses perkembangan teknologi dan media mengalami sistem digital atau elektronik sehingga perpaduan antara teknologi digital dan media baru ini menghasilkan sebuah “kolaborasi” yang membantu kehidupan manusia. Perpaduan yang terjadi diantara keduanya membuat media baru menjadi lebih “hidup”, karena media baru yang ditopang dengan sistem teknologi yang baru dapat menjangkau atau membuat manusia mengakses berbagai macam hal kapan pun dan di mana pun, tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Perkembangan dan kemajuan yang dialami oleh teknologi dan media baru ini terjadi karena adanya fenomena perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Diawali pada sekitar tahun 1960-an, terjadi perubahan dalam  sektor ekonomi, sosial, dan budaya, dimana terjadi pergeseran budaya dari modernitas menjadi postmodernitas, menjadi lebih intensifnya proses globalisasi, di Barat terjadi pergantian antara era industri manufaktur menjadi sebuah “post-industri” di era reformasi, dan adanya sebuah decentring yang didirikan di pusat pemerintahan yang menyebabkan melemahnya mekanisme kekuasaan dan kontrol dari pusat kolonial Barat.

Adanya perubahan yang terjadi ini membuat teknologi dan media baru dianggap sebagai salah satu hal yang merubah era reformasi dan komunikasi. Selanjutnya hingga pada tahun 1980 perkembangan teknologi dan media baru semakin berkembang pesat.

Sebagai hasil dari adanya perkembangan teknologi baru, media baru memiliki beberapa karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan media lama. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya adalah:

  • Digital, dengan adanya sistem digital pada teknologi baru membuat media baru memiliki bentuk data yang lebih baik dibandingkan dengan media lama, baik dari sisi tampilan maupun kecepatan. Misalnya, surat kabar sebagai media lama dulu sangat berjaya pada masanya. Namun saat ini karena dirasa tampilan surat kabar yang terkesan tidak praktis untuk dibaca, maka orang saat ini beralih ke e-paper, surat kabar yang bisa diakses di gadget.
  • Interaktif, merupakan salah satu nilai lebih yang dimiliki oleh media baru. Berbeda dengan media lama yang sifat komunikasinya hanya satu arah (pasif), media baru – dibantu dengan perkembangan teknologi – meng-upgrade  sifat komunikasi yang dimilikinya menjadi sistem komunikasi dua arah. Meskipun di media lama sifat komunikasi dua arah sudah dibuat interaktif, seperti misalnya di televisi diadakan acara kuis, namun cara tersebut masih dirasa kurang praktis dengan apa yang ditawarkan oleh media baru yang hanya dengan bermodalkan jaringan internet saja penggunanya sudah bisa berinteraksi, bertukar informasi, dan lain sebagainya dengan pengguna lainnya (misalnya dengan penggunaan video call dengan aplikasi Line). Selain itu informasi yang disediakan  di media baru lebih bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap penggunanya.
  • Hipertekstual, yang berarti setiap informasi yang ada di media lama seperti televisi atau surat kabar ditulis kembali di media baru. Pemuatan kembali informasi yang ada di media lama ke media baru ini sebagai salah satu cara agar informasi yang sudah diberikan di media lama tidak hilang begitu saja, namun informasi itu tetap bisa kita lihat di media baru. Pemuatan ulang ke media baru ini bisa ditampilkan ke daam berbagai macam bentuk, baik tulisan, gambar, maupun suara. Ini juga merupakan salah satu fungsi dari media baru, yaitu sebagai database informasi yang ada di media lama.
  • Virtual, yang berarti suatu hal atau benda yang disimulasikan seperti sesuatu yang nyata. Karakteristik virtual ini dibuat dalam sistem grafis dikomputer ataupun video digital. Dengan adanya sifat virtual ini membuat penggunanya dapat berinteraksi langsung dengan pengguna lainnya meskipun mereka berada di tempat yang berbeda.
  • Jaringan, dalam hal ini berarti di dalam media baru ada beberapa jaringan yang saling berhubungan dan membantu pengguna atau orang dalam mempermudah mereka dalam mengakses informasi, baik itu mengirim ataupun menerima informasi. Dulu, sebelum ada media baru, orang yang membutuhkan informasi tertentu akan mengakses perpustakaan sebagai sumber refrensi untuk membantru mendapatkan informasi yang diperlukannya, namun setelah ada media baru – terlebih dengan adaya situs Google – orang beralih menggunakan Google sebagi sumber referensi untuk mencari informasi yang diperlukannya.
  • Simulasi, yang berarti melakukan peniruan dari kehidupan dunia nyata yang diterapkan di dalam dunia virtual. Karakteristik ini emmiliki hubungan dengan karakter virtual sbelumnya. Adanya konsep simulasi ini dimaksudkan bahwa media baru menyajikan informasi yang ditampilkan secara tidak nyata dan dapat diakses oleh setiap penggunanya.

Keberadaan teknologi dan media baru tidak lantas menghapus atau menghilangkan media lama yang sebelumnya sudah ada. Kebutuhan manusia akan media baru yang kualitasnya lebih baik menyebabkan kebutuhan akan media baru lebih besar dibandingakan dengan media lama. Media lama tetap digunakan oleh manusia hanya saja keberadaannya sedikit mengalami pergeseran karena adanya media baru yang dirasa lebih praktis oleh para penggunanya.

                                                                                                                                                                 

Daftar Pustaka:

Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., et. al. (2009). New Media: a critical introduction second edition. New York: Routledge.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun