Mohon tunggu...
Nyoman Agastyani Sri Hartami
Nyoman Agastyani Sri Hartami Mohon Tunggu... Penulis - Seorang lulusan S1 Ilmu Komunikasi

Hallo, saya Nyoman Agastyani Sri Hartami Dipanggil Putri Saya merupakan seorang lulusan di bidang Ilmu Komunikasi, memiliki kegemaran menulis dan membaca. Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin di Masa Pandemi

7 Juli 2021   08:10 Diperbarui: 7 Juli 2021   08:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah lebih dari setahun dunia mengalami permasalahan akibat Corona Virus yang mana semakin hari semakin menjadi-jadi. Berbagai macam upaya telah dilaksanakan dan dibuat oleh pemerintah untuk mempertahankan suatu pemenrintahan dari jajahan kesehatan ini.

Tahun ini peningkatan Covid-19 cukup signifikan, masih banyak pekerja yang harus melakukan pekerjaan secara work from Home (Kerja Dirumah), dan anak-anak sekolahan pun masih aktif menimba ilmu via online. Serta semakin banyak juga masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19 ini.

Pembatasan semakin gencar dilakukan, pengrajin peti mati semakin banyak mendapat orderan, penjual tabung oksigen pun kini ikut mengambil bagian. Jika diawal kemunculannya penjualan masker serta handsanitizer banyak diincar oleh masyarakat, kini peti mati dan tabung oksigen lah yang banyak diperlukan khususnya dalam bidang medis.

Beberapa bulan kebelakang dinyatakan bahwa telah terdapat vaksin yang dapat membantu mengatisipasi penyebaran virus Covid-19 ini. Dimana diawal kemunculan vaksin tersebut hanya diperuntukan untuk para medis dan orang pemerintahan yang notabene merupakan garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran Virus ini.

Bahkan tidak jarang masyrakat yang memiliki keuntungan besar siap menghabiskan uang untuk membeli vaksin tersebut. vaksin Covid ini terkenal dengan nama Sinovac, yang mana dulu banyak diincar oleh masyarakt. Namun, setelah munculnya vaksin pertama tersebut, masyarat juga mulai banyak membicarakan terkait mengapa hanya pemerintah saja yang mendapatkan vaksin sedangkan masyarakat pun sebenarnya perlu menerima vaksin tersebut.

Setelah munculnya vaksin Sinovac muncul lagi jenis vaksin yang mabu yaitu astrazeneca dan coronavac. Diamana setelah kemunculan dua vaksin tersebut masyarakat Indonesia diminta untuk wajib melakukan vaksin itu sendiri. Yang mana pelaksnaan vaksin ini dibagi menjadi dua tahap vaksinasi.

Dalam penuturan kepala Dusun Desa Banjar Tegeha menyebutkan bahwa penerimaan vaksin tiap desa sudah diberikan dan diratakan. Kemarin sebelum masuk kedaerah Kecamatan Banjar sendiri Vaksin telah sampai di Kota Buleleng terlebih dahulu. Dan dikatakan bahwa penerimaan vaksin tiap desa rata-rata 500 vaksin.

"Yang saya ketahui tiap desa diberikanbagian vaksin dengan jumlah 500. Dimana nantinya akan dibagi perdusunnya" ujar Gede Kartika Yasa selaku Kepada Dusun

Akibat kewajiban vaksin ini pun membuat banyak warga gencar untuk ikut dalam vaksin. Tak jarang kuota vaksin pun kekurangan dan membuat beberapa warga tidak endapatkan bagian. Dan dalam pelaksanaannya pun sangat dijaga ketat serta terdapat bebagai proses pendataan sebelum melalui vaksin itu sendiri.
Adapun yang harus langkah-langkah yang dilakukan saat vaksin yaitu :
Melakukan pendaftaran dengan petugas Desa
Pengisian Formulir
Melampirkan Fotocopy KTP
Melakukan pengecekan kesehatan dengan pramedis
Melakukan Vaksinasi
Menerima Sertifikat
Penerimaan sertifikat atau surat keterangan vaksin itu pun tak semata-mata hanya sebagai bukti masyrakat yang telah melakukan vaksin, namun itu merupakan surat yang berisi identitas, jenis vaksin, serta tanggal pelaksanaan vaksin kedua yang akan dilalui selanjutnya. Dimana tanpa adanya surat atau sertivikat ini maka tidak akan dapat dilaksanakan vaksin kedua.
Banyak masyarakat yang megalami berbagai jenis efek saming setelah melakukan vaksin itu sendiri. Dimana adayang mengalami panas dingin, flu, pegal-pegal, bahkan terdapat warga yang mengalami kejang akibat vaksin tersebut.
"Saya setelah vaksin mengalami pegal pada tangan daerah vaksin, dan sedikit meriang. Namun setelah beberapa hari saya vit kembali" unjar Ketut Sari salah satu warga yang telah melakukan vaksin.
Nyatanya efek vaksin itu sendiri terjadi akibat kurang mampunya sistem kekebalan tubuh dalam menerima suntikan itu sendiri, ditambah lagi kurang vit nya diri sehingga menambah terjadinya gejala-gejala sedemikian.
Vaksinnasi sendiri memiliki berbgai manfaat bagi diri kita selain menambah imun tubuh agar tidak mudah terpapar virus Corona itu sendiri. Adapun manfaat vaksin sebagai berikut:
Mencegah terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat
Melindungi Orang Lain
Menghentikan Penyebaran Covid-19
Membantu Melindungi Generasi Selanjutnya
Membantu Menambah Imun Tubuh atau Kekebalan Tubuh
Inilah manfaat sekaligus cara pemerintah dalam mengurangi peningkatan Covid-19. Selai itu, penggunaan masker serta hanzanitiser dan mencuci tangan di air mengalir pun tetep perlu dilaksanakan meski telah melaksanakan vaksinasi. Agar kesehatan diripun tetap terjaga.-Agty

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun