Mohon tunggu...
Agasta Davenda
Agasta Davenda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Menyukai musik dan film

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menembus Masa dengan Melodi Taylor Swift: The Eras Tour

18 November 2023   20:04 Diperbarui: 18 November 2023   20:08 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sebagai salah satu ikon musik popular di era kontemporer, Taylor Swift bukan sekedar nama dalam industri musik, melainkan sebuah fenomena budaya yang memikat jutaan penggemar di seluruh dunia. Dengan perjalanan karirnya yang luar biasa, Taylor swift mampu meraih berbagai penghargaan dan mendapat pengakuan dari banyak orang tidak hanya sebagai penyanyi dan penulis lagu yang hebat, tetapi juga sebagai perancang narasi hidupnya yang penuh warna melalui karya-karya musiknya. Sejak debutnya pada usia yang masih sangat muda, Taylor Swift telah menjadi sosok yang tidak hanya menggetarkan dunia musik, tetapi juga memahami kekuatan lirik sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman hidupnya. Dari awal karirnya hingga album-album terbarunya, Swift telah menjelajahi berbagai genre musik, menciptakan "eras" dalam gaya dan identitasnya yang ikonik.

            Taylor Swift saat ini berdiri sebagai artis yang paling banyak diputar di Spotify dan salah satu Musisi terlaris. Swift telah menerima banyak penghargaan di sepanjang karirnya, Ia masuk ke dalam daftar 100 penulis lagu terhebat sepanjang masa versi Rolling Stone dan memperoleh dua belas penghargaan Grammy, dengan tiga diantaranya mengikat pada rekor jumlah penghargaan Album Terbaik Tahun Ini terbanyak. Salah satu kualitas dari karyanya yang patut untuk diperhatikan adalah gayanya yang selalu berubah. Saat mendengarkan lagunya dari album ke album, dapat dilihat bahwa Swift terus berkembang dalam segala aspek, mulai dari jenis musik yang Ia tulis, teknik vokalnya, hingga konsep yang diangkat. Taylor Swift seperti tidak pernah kehabisan ide untuk membuat seluruh penggemarnya tercengang. Setiap album yang dirilis menceritakan kisah yang berbeda dan mewakili waktu yang berbeda sepanjang hidupnya. Para penggemarnya telah membagi periode musik dan kehidupannya ke dalam "era" yang berbeda, berkorelasi dengan jenis musik yang dirilis pada saat itu. Secara keseluruhan, Swift telah merilis sepuluh album terpisah dengan judul Taylor Swift, Fearless, Speak Now, Red, 1989, Reputation, Lover, Folklore, Evermore, dan Midnights.

            Saat ini, Taylor Swift sedang menjalani rangkaian konser The Eras Tour yang dimulai sejak awal 2023. Tur dunia ini pun masih berlangsung sampapi sekarang dan dijadwalkan berakhir pada 2024 mendatang. Swift mengabadikan momen-momen konser dunianya tersebut dalam film atau dokumenter yang berjudul Taylor Swift: The Eras Tour. Film tersebut telah tayang perdana di bioskop sejak Jumat (3/11/2023) dan rencananya film ini akan tayang selama satu bulan penuh pada November setiap akhir pekan (Jumat, Sabtu, dan Minggu). Taylor Swift: The Eras Tour merupakan sebuah dokumenter dari konser yang diproduksi oleh dirinya sendiri dan disutradarai oleh Sam Wrench. Film tersebut berdurasi 2 jam 48 menit yang berisi dokumentasi dari tur konser "The Eras Tour" yang berlangsung di SoFi Stadium, Los Angeles, AS pada bulan Agustus 2023 lalu. Premiere dari filmnya pun dihadiri oleh artis-artis dunia yang juga sahabat Taylor Swift, mulai dari Adam Sandler, Beyonce, Julia Garner, Maren Morris, dan masih banyak lagi.

Film Taylor Swift: The Eras Tour merekam setiap penampilan dengan Taylor Swift dengan begitu detail dan lebih dekat. Swift membuka penampilannya dengan membawakan lagu "Miss Americana and The Heartbreak Prince" dari album Lover. Tak hanya memberikan pertunjukkan dengan suara merdu saja, tetapi Ia juga memamerkan aksi panggung yang sangat berkesan. Mulai dari backing vocal, backup dancer, hingga band yang mengiringinya juga memberikan usaha totalitas untuk mempersembahkan penampilan yang terbaik. Dapat dirasakan bahwa tujuan dari pembuatan film dokumenter ini bukan hanya sekedar mendokumentasikan konsernya, namun yang lebih penting adalah bagaimana membawa penggemar yang belum memiliki kesempatan untuk mengikuti tur tersebut secara langsung dapat ikut merasakan keseruan dari konsernya.

The Eras Tour dirancang menjadi konser dunia yang sangat megah dan memanjakan penontonnya. Tata panggung yang luas memberi kesempatan pada Taylor Swift untuk tampil dengan leluasa bersama para penari latar. Nuansa set pada panggung terdiri dari berbagai tema seperti panggung teater yang mewah. Hal tersebut juga didukung dengan visual effect yang mulus sebagai pertanda pergantian penampilan album. Efek visual berupa ciri masing-masing era setiap peralihan babak konser adalah hal yang tak bisa didapatkan oleh penonton konser secara langsung. Pembawaan lagu-lagu untuk album selanjutnya juga diiringi dengan pergantian kostum yang dikenakan oleh Swift. Menonton film ini memungkinkan para penggemar merasa berada di dalam konsernya secara langsung.

Dilansir dari Deadline (12/10/2023), film ini membuat penonton dapat menikmati setiap lagu dalam konser Taylor Swift dengan lebih dekat dan visual panggung yang mengesankan secara utuh. Film ini menampilkan setiap panggung dari berbagai sudut dengan pencahayaan yang tepat sehingga memudahkan penonton untuk menyaksikan setiap penampilan dengan lebih jelas dan detail. Selain visual, kualitas dari audio juga menjadi perhatian. Film ini menampilkan sekitar 40 lagu yang dibawakan oleh Taylor Swift, mulai dari album Lover hingga Midnights dan berbagai lagu kejutan atau surprise song. Semangat Swift dalam membawakan lagu-lagu tersebut membuat para penonton tidak dapat menahan diri untuk ikut berdiri, bernyanyi, dan menari di dalam bioskop. Tak hanya menyajikan suara merdunya, Swift juga memamerkan kepiawaiannya dalam memaikan alat musik, seperti gitar yang bertabur kristal dan piano yang berlumut.

Film ini digarap dengan budget sekitar 10-20 juta dolar. Di hari pertama penayangannya, The Eras Tour menghasilkan 39 juta dolar atau Rp 612.417.000.000. Biaya pembuatan Taylor Swift: The Eras Tour sangat rendah mengingat sifat produksinya yang berkualitas tinggi dan kekuatan Bintang yang terlibat. Pasalnya, film konser tersebut hanya memperhitungkan biaya syuting penampilan Taylor Swift. Tidak seperti kebanyakan film yang membutuhkan pengeluaran jutaan dolar untuk lokasi, pemeran, dan banyak lagi, anggaran Taylor Swift: The Eras Tour hanya mencakup biaya syuting konser Los Angeles dan kemungkinan beberapa pengeluaran lain seperti membayar kru atau bahkan pemasaran. Dilansir dari Box Office Mojo, sejauh ini Taylor Swift: The Eras Tour telah meraih pendapatan domestic hingga 150 juta dolar, sementara pendapatan globalnya sudah lebih dari 203 juta dolar sejak awal perilisannya. Dapat dilihat bahwa produksi film ini telah menjadi pencapaian kesuksesan baru bagi Taylor Swift.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun