Mohon tunggu...
Aga Roziqi Yusuf
Aga Roziqi Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Hobi menulis dan bermain bonsai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

WTO Ingin Diversifikasi Rantai Pasok Global Melalui KTT

1 Juli 2023   11:21 Diperbarui: 1 Juli 2023   11:27 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.medcom.id/internasional/eropa-amerika/8KyzDJ3N-daftar-negara-g7-dan-sejarah-singkatnya

Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala mendesak diversifikasi dalam rantai pasokan global. Hal itu diperlukan di tengah upaya berkelanjutan untuk memajukan reformasi badan tersebut. "Ada konsentrasi manufaktur yang berlebihan di sektor-sektor tertentu di negara-negara tertentu. Saya setuju bahwa kita perlu membangun ketahanan, bahwa dunia tidak dapat bergantung pada beberapa negara untuk beberapa produk utama," kata Ngozi Okonjo-Iweala, dilansir dari CNBC International, Kamis, 25 Mei 2023.

Dia mencontohkan obat-obatan dan kelangkaan vaksin covid-19 yang tersedia di daerah impor tertentu, karena produsen memberlakukan pembatasan ekspor selama pandemi. Dia juga merujuk pada kekurangan cip semi-konduktor kritis di seluruh dunia, yang telah menciptakan kemacetan manufaktur di industri teknologi dan otomotif. Bos WTO tersebut menyampaikan manfaat ganda mengejar diversifikasi di negara-negara berkembang untuk secara bersamaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka dan memenuhi persyaratan pasokan global. "Mari kita reglobalisasi dengan menempatkan industri yang beragam di negara-negara ini. Kami membunuh dua burung dengan satu batu. Salah satunya adalah kita membangun ketahanan global lebih dari sekadar tetangga dan teman kita, karena Anda tidak pernah tahu siapa teman Anda. Temanmu hari ini bisa jadi bukan temanmu besok," ucapnya. "Mari kita cari area di mana kita memiliki lingkungan yang tepat, diversifikasi dan gunakan itu untuk membawa mereka dari pinggiran ke sistem global. Itu akan memacu kembali pertumbuhan di negara-negara tersebut dan di dunia," pungkasnya

''Kenyataannya, di era multilateral ini, menjalin hubungan dengan beberapa negara pemasok dapat mempererat hubungan antar negara dan menurunkan ketegangan politik. Setiap negara jangan hanya berpatok terhadap satu negara saja untuk dijadikan rantai pasok. hal ini agar terhindar Apabila ada gangguan di satu titik, keragaman rantai pasok bisa menutupi persoalan tersebut. dan hal ini bukan tindakan diversifikasi terhadap china melainkan agar negara yang berpendapatan rendah dan menengah bisa memainkan peran yang lebih besar di rantai pasokan menegah ke bawah untuk produk energi. rencana tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dalam pengolahan mineral, manufaktur suku cadang, dan perakitan. selain itu, G7 harus bisa mendorong dalam memberdayakan negara negara berpendapatan rendah-menengah guna memainkan peran lebih besar di rantai pasokan. ini bisa dilakukan melalui kemitraan yang saling menguntungkan dengan memadukan keuangan dan pengetahuan untuk melanjutkan pembangunan dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan global. bukan hanya negara negara berpendapatan rendah G7 juga bisa mendorong negara negara maju untuk menjadi negara pemasok seperti pemasok barang mentah dan lain lain''. Ujar aga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun