Sosialisasi adalah salah satu kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Dengan bersosialisasi, manusia bisa saling berinteraksi satu sama lain agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Interaksi sosial membutuhkan kemampuan komunikasi intrapersonal yang baik agar terbentuknya komunikasi dua arah yang harmonis. Tidak selalu harmonis, terkadang komunikasi dua arah yang kita lakukan bisa saja mengalami disfungsi yang tanpa kita sadari.Â
Hal tersebut bisa menimbulkan konflik antarpersonal. Jika sudah terjadi konflik antar individu, kita harus bisa memanajemen konflik tersebut dengan baik. Salah satu cara terbaik adalah dengan menerapkan Ilmu Komunikasi yang bisa menjadi penengah dalam konflik tersebut.Â
Komunikasi Asertif adalah salah satu bentuk komunikasi yang berdiri pada titik tengahantara komunikasi pasif dan agresif. Kemampuan asertif merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yangdiinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lainnamun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hakserta perasaan pihak lain.Â
Menjadi asertif bukanlah halyang mudah. Seseorang dituntut untuk jujur terhadapdiri sendiri. Biasanya, konsep konflik itu seperti warna hitam dan putih. Kedua belah pihak saling berlawanan arus atau tidak sepemikiran.
Dengan kata lain, konflik akan terjadi apabila bila ada peran antagonis dan protagonis. Bahkan tidak memungkinkan juga jika konflik bisa terjadi antara antagonis dengan antagonis. Bila hal tersebut terjadi, secara logis konflik tersebut tidak akan terselesaikan dengan seksama.
Hal penting yang harus diperhatikan bagi siapa saja yang menginginkan komunikasi dua arah berjalan dengan baik yaitu dengan mempertahankan sikap positif kita dalam berkomunikasi. Seseorang juga harus dituntut untuk memiliki tingkat agresivitas yang rendah agar bisa menjadi seorang yang situasional dalam kondisi sulit. Memang hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
 Namun, berperilaku asertif justru akan meningkatkan kemampuan intrapersonal, interpersonal, dan efektivitas kamu dalam berkomunikasi. Berperilaku asertif adalah contoh komunikasi yang efektif bagi pengembangan diri dan potensi. Seseorang yang asertif harus bersikap situasional dan mengerti diri sendiri juga orang lain.Â
Perselisihan memang tidak bisa kita hindari. Perilaku asertif adalah jalan keluar dan juga merupakan alat untuk manajemen konflik dan juga permasalahan. Semakin bertambahnya umur, kamu akan disadari oleh bebasnya lingkungan dalam berperilaku. Kita tidak dapat mengontrol apa yang terjadi di sekitar kita. Tapi, kita bisa mengontrol apa yang ada dalam diri kita sendiri. Tinggal bagaimana kesadaran kita saja sebagai manusia yang memiliki jalan untuk menentukan pilihan.Â
Semua yang kita lakukan, kita dapatkan, pasti memiliki dampak tersendiri. Kita tidak bisa berlindung dari permasalahan sosial, entah permasalahan internal ataupun eksternal. Melalui tulisan ini, saya berharap semoga anda bisa bersikap asertif dalam lingkungan sekitar anda. Baik untuk anda, saya, dan orang lain, manusia adalah makhluk yang dituntut untuk belajar seumur hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H