Mohon tunggu...
Agaprita Eunike Sirait
Agaprita Eunike Sirait Mohon Tunggu... Dokter - Salam hangat!

Seorang dokter yang sedang mengejar mimpinya, tertarik dengan kesehatan anak, dan senang menyalurkan pengalaman serta pengetahuannya melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Salah Kaprah tentang Vaksin

13 Februari 2021   23:32 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:43 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Euractiv.com

Suatu hari, ada sebuah obrolan dengan sesama dokter dari mancanegara (Turki, Jerman, Indonesia) di grup Whatsapp :

"Bagaimana, apakah kalian sudah divaksin?"

"Sudah, dong."

"Di negara kalian apakah banyak yang menolak vaksin? Di sini ada seorang tenaga kesehatan yang menolak divaksin karena percaya ada "chip" di dalamnya. Miris sekali, padahal dia tenaga kesehatan."

"Wah, pantas saja aku merasa internetku bekerja lebih cepat setelah aku divaksin!"

"Hahahaha!"

 

***

Miskonsepsi mengenai vaksin atau imunisasi terjadi secara global, baik di negara dengan kelompok ekonomi berpenghasilan rendah, menengah, atau tinggi. Munculnya keraguan untuk menerima vaksin menjadi suatu ancaman terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Masih banyak misinformasi mengenai vaksin. Banyak orang menganggap vaksin berbahaya seperti: vaksin mumps, measles, and rubella (MMR) yang dapat menyebabkan autisme, hingga vaksin mengandung DNA manusia dan binatang. Konspirasi bahwa vaksin mengandung chip, seperti yang dibicarakan pada percakapan di atas, juga beredar di tengah masyarakat. Hal ini menyebabkan masyarakat gentar menerima vaksin.

Mekanisme vaksin dalam bekerja adalah dengan membentuk kekebalan tubuh pada individu. Kekebalan ini muncul lewat mengenalkan bentuk patogen (atau "kuman") penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau mati, atau racun maupun protein dari patogen tersebut. Ketika seorang individu telah mendapatkan kekebalan tubuh lewat vaksin, maka tubuh sudah memiliki "tameng" untuk menghadapi penyakit yang sebenarnya jika penyakit itu muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun