Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ke Pasar Takengon, Jangan Lupa Ikan Depik

1 Desember 2014   19:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:20 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357211" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Pagi Takengon, Aceh Tengah"][/caption]

Pasar Pagi Takengon. Itulah gelar pasar rakyat yang terletak di jantung ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Pasar tradisional yang berada sekitar daerah aliran Danau Lut Tawar ini penuh sesak di pagi hari. Beragam barang dan pedagang pun memenuhi pasar ini.

[caption id="attachment_357212" align="aligncenter" width="300" caption="pedagang pasir pagi Takengon"]

14174100431931929467
14174100431931929467
[/caption]

Pasar Pagi. Sesuai namanya, pasar ini hanya ada di pagi hari, yaitu pukul 5 hingga pukul 9 pagi. Di pasar ini bisa dijumpai berbagai kebutuhan dapur hingga kebutuhan sehari-hari. Bumbu masak, sayuran, ikan, daging, dan buah-buahan pasti tersedia di pasar ini. Yang istimewa adalah ikan depik.

Ikan kecil khas Danau Lut Tawar menjadi ciri khas pasar di Dataran Tinggi Gayo. Ikan Depik hanya ada di Takengon dan bergantung pada musimnya. Ikan depik mirp iken laga atau kepala timah yang hidup di air tawar.

Karena tak ada di tempat lain, para calon pembeli pun tak melewatkan kesempatan berburu depik saat panen tiba. Meskipun kadang banjir depik, harga ikan khas Danau Lut Tawar bisa mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. Para pembeli umumnya memilih depik kering atau depik yang sudah dijemur untuk membuat ikan jadi awet alias tidak busuk.

Karena banyak diburu pembeli dari luar, ikan ini pun masuk rumah makan dan restoran. Ikan ini biasanya digoreng bersama cabe hijau atau daun jeruk untuk mengurangi rasa amis.

Kembali ke soal pasar Takengon. Pasar pagi ini juga menjual beragam buahan hasil kebun rakyat Gayo termasuk kopi khas Arabica unggulan daerah ini.

Sayangnya, Pasar Pagi Takengon berjalan apa adanya. Tak ada tempat khusus, kecuali jalan-jalan di daerah ini yahg berubah fungsi menjadi tempat menjaja barang dagangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun