Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sudden Death and Extra Time: Grand Final World Cup 2018

14 Juli 2018   20:13 Diperbarui: 15 Juli 2018   19:44 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lama lagi, gelaran Sepakbola akbar dunia FIFA World Cup 2018 akan lahir juara baru. Ada beberapa prediksi yang menyatakan siklus 20 tahunan biasanya akan lahir juara dunia baru. Tentu saja, tembakannya tentu kepada Kroasia yang mengukir sejarah masuk final menghadapi Prancis-juara dunia tahun 1998.

Bisa jadi siklus itu terjadi. Tapi banyak juga yang membalikkan prediksi. Buktinya tim uggulan, Jerman, Argentina, Brasil pun ternyata harus angkat koper lebih awal. Yang paling miris, Tim Jerman-mantan juara dunia 2014 harus tersingkir lebih awal, yakni di babak penyisihan. Maka bagi para penggemar pun menanti penampilan para bintang mereka saat grand final nanti. Tapi "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda"


laodong.vn
laodong.vn

Sebelum tersingkir, Jerman pernah membuat kejutan dengan menjungkalkan Swedia di fase extra time atau tambahan waktu babak kedua. Karmanya, Jerman pun disingkirkan wakil Asia, Korea Selatan juga di babak kedua tambahan waktu. Jika Swedia masih sempat memasukkan gol, Jerman malah kalah 0-2 dari Korea Selatan.

Sudden dead memang jadi momok bagi tim yang tak siap mental. Argentina jatuh mental saat gawang mereka dikoyak pemain Mexico, tapi ada mental baja diperlihatkan Kolombia dan Kroasia. Kroasia bisa melaju ke final setelah menang 2-1 atas Inggris, meskipun sempat tertinggal 0-1 di babak pertama.

Gol balasan Kroasia di menit 58 dan gol penentu pada menit 108 atau babak perpanjangan waktu mesti diwaspadai Prancis. Selain siklus 20 tahunan juara bar, mental baja Kroasia dan hantu sudden death dan perpanjangan waktu bisa jadi menegaskan siklus tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun