Mohon tunggu...
Flesensius Agam Fradiska
Flesensius Agam Fradiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Insinyur - Mahasiswa Magister Teknik Elektro PJJ PLN - ITS

Senior Officer Kinerja Perencanaan PT PLN (Persero)

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Optimalisasi Kelistrikan Indonesia: Peran Artificial Intelligence (AI) Dalam Mendukung Smart Grid System (SGS) di PLN

29 Desember 2024   13:51 Diperbarui: 29 Desember 2024   13:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Implementasi AI dan IoT pada Smart Grid (Foto: diambil dari https://dev.to/vcian/building-ai-driven-iot-solutions-for-smart-energy-grids-5h6

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan beberapa tahun terakhir ini menjadi salah satu teknologi paling transformatif, dengan dampak signifikan di berbagai sektor, salah satunya kelistrikan. Di masa depan, AI diprediksi akan mengubah cara sistem kelistrikan dirancang, dioperasikan, dan dikelola. Smart Grid adalah elemen penting untuk mewujudkan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan ramah lingkungan. Berikut ini adalah ulasan tentang implementasi AI dalam smart grid, khususnya di sistem kelistrikan Indonesia.

Apa itu Smart Grid? 

Smart grid adalah jaringan listrik modern yang menggunakan teknologi digital untuk memantau, mengontrol, dan mengoptimalkan aliran listrik dari pembangkit hingga didistibusikan ke konsumen. Smart grid mengintegrasikan berbagai komponen seperti energi terbarukan, sistem penyimpanan energi, dan perangkat berbasis IoT untuk menciptakan sistem yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan konsumen.

Peran AI dalam Smart Grid

AI memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan smart grid. Beberapa aplikasi utama AI di smart grid PLN meliputi: memprediksi supply and demand yang dibutuhkan konsumen. Dengan menerapkan algoritma prediktif menggunakan Machine Learning (ML) memungkinkan PLN untuk mengelola kapasitas pembangkit secara lebih efisien berdasarkan data historis, cuaca, waktu, dan perilaku konsumen. Manfaat yang diperoleh yaitu mengurangi risiko overloading dan mengoptimalkan penggunaan energi. Aplikasi yang kedua yaitu melakukan deteksi gangguan dan pemulihan secara otomatis. Sistem pemantauan real-time yang diproses dari sensor di jaringan listrik dapat digunakan untuk mendeteksi anomali/fenomena seperti lonjakan arus, gangguan tegangan, atau kabel putus. Kemudian dimungkinkan pemulihan jaringan otomatis ke jalur alternatif tanpa intervensi manusia. Integrasi energi terbarukan menerapkan AI, PLN dapat mengatur kapan pembangkit eneri baru tebarukan seperti solar panel atau wind turbine dioperasikan sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam. AI dapat membantu pengelolaan penyimpanan energi mengunakan baterai saat kelebihan produksi dan mendistribusikannya saat beban sedang tinggi. Efisiensi operasional melalui pemeliharaan prediktif dengan menganalisis data dari sensor pada peralatan seperti trafo dan turbin, AI dapat memprediksi kapan peralatan membutuhkan pemeliharaan, sehingga mengurangi down time dan biaya pemeliharaan secara mendadak. Melakukan manajemen pada sisi konsumen (demand side management) dengan memanfaatkan AI untuk memberikan rekomendasi secara personal kepada konsumen tentang bagaimana penghematan energi melalui aplikasi mobile atau dashboard interaktif.

Tantangan Implementasi AI di Smart Grid PLN

Di dalam implementasi AI pada smart grid tentunya memiliki beberapa tantangan, antara lain terkait isu kualitas dan integrasi data. AI membutuhkan data yang lengkap, akurat, dan terintegrasi. Melihat kondisi geografis kelistrikan jaringan PLN yang sangat luas sering kali menghadapi keterbatasan di area ini. Kemudian isu mengenai infrastruktur yang belum merata. Beberapa wilayah di Indonesia masih menggunakan sistem kelistrikan konvensional yang belum kompatibel dengan teknologi smart grid. Isu keamanan siber juga menjadi tantangan yang harus di organisir dengan baik. Penggunaan AI dan IoT meningkatkan risiko serangan siber yang dapat mengganggu sistem pendistribusian kelistrikan. Biaya implementasi yang sangat besar dalam investasi awal membangun sistem AI yang handal meskipun memiliki potensi penghematan dalam jangka Panjang.

Studi Kasus: Penerapan Awal di Indonesia yang melibatkan AI dalam Smart Grid

Beberapa implementasi AI dalam Smart Grid di PLN antara lain, program AMI (Advanced Metering Infrastructure) penggunaan smart meter yang melibatkan AI untuk pemantauan konsumsi listrik secara real-time. Implementasi PLTS Hybrid yang memungkinkan pengelolaan pembangkit listrik tenaga surya hybrid menggunakan AI untuk mengoptimalkan efisiensi operasional di daerah terpencil. Digitalisasi distribusi listrik menggunakan platform berbasis AI untuk memantau dan mengelola distribusi kelistrikan di wilayah urban.

Masa Depan AI dan Smart Grid di PLN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun