Maka tak heran kawasan pemukiman dalam wilayah yang telah disebut di atas punya potensi besar untuk tergenang akibat meluasnya area dan volume genangan air.
Memang tidak benar-benar presisi persoalan banjir (area tergenang) berada dalam keseluruhan batas wilayah namun bisa jadi hanya di satu kawasan kemudian meluas ke wilayah lain maupun yang normal satu kawasan meluas ke kawasan lain dalam satu wilayah. Kawasan dan wilayah yang masih bersinggungan secara jarak, hulu hilir, peredaran air dan ketinggian permukaan tanah.
Kemudian hari ini, hal itu lebih dilihat sebagai bencana. Ada benarnya juga karena faktor luar yang menimbulkan kerugian seperti pendangkalan, penyumbatan, efek pemanasan global dsb.
Hal yang tak boleh luput adalah upaya untuk kembali melakukan pembacaan ulang atas kondisi wilayah beserta dinamika sosial budaya sebagai landasan arah kebijakan yang dijalankan. Seiring berjalannya waktu kehidupan sosial budaya masyarakat, pemangku, serta seluruh elemennya harus mampu mengenal dan lebih memahami dinamika yang terjadi untuk bersatu memetakan, melakukan kajian, menata kawasan secara holistik dan bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H