kuliner di akhir pekan yang telah dilakukan dari generasi ke generasi. Liburan satu keluarga, bersama teman, di area Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) bundaran Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Nyusu nang Pacet, lazimnya satu ungkapan untuk menyebut satu moda liburan-Bisa nongkrong sambil minum susu murni anget diantara pilihan jajanan dan menu makanan, mulai dari sate, nasi goreng, bakso hingga soto ayam. Weekend atau biasa disebut akhir pekan memanglah periode waktu yang banyak kalangan mengisinya dengan berlibur bersama keluarga atau teman.
Secara umum, akhir pekan terjadi pada dua hari, yakni sabtu dan minggu. Kombinasi perjalanan dan menjajaki berbagi jajanan atau kuliner menjadi perpaduan yang tepat. Menelusuri suasana baru, pemandangan, perjalanan, dan kelezatan cita rasa – kebahagiaan yang dapat segera kita rayakan bersama. Kesemua momen itu merangkum dan mengikat kenangan kita.
Sebagai perilaku berlibur oleh berbagai kalangan masyarakat. Perilaku tersebut dalam jangka waktu tertentu mampu berulang, bersifat nostalgia, diwariskan dari generasi ke generasi.Â
Satu area yang terpusat di kawasan Kecamatan Kabupaten Mojokerto, Bundaran Pacet (Pujasera) itu para pengunjung menikmati susu murni hangat dan aneka makanan dengan menyebutnya Nyusu nang Pacet (Bahasa Jawatimuran) atau Beli Susu Murni di Pacet.
Teruntuk menu Susu Murni hangat dilengkapi deretan makanan dan minuman di kios-kios sekitarnya. Para pengunjung tinggal memilih makanan pada kios, memesan, membayar, dan menentukan tempat duduk untuk berkumpul. Tersohor mulai Surabaya dan sekitarnya, terutama Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Pandangan atas fenomena/perilaku itu di akhir pekan dapat dengan sederhana kita amati beberapa radius menuju Trawas-Pacet dari arah utara rata-rata kendaraan pengunjung bernopol L dan W. Sama artinya setiba di parkiran nampak menunjukkan sebagian besar bernopol demikian. Yang menunjukkan sebagian besar pemilik kendaraan berasal dari wilayah tersebut.
Entah siapa yang menemukan perpaduan itu. Waktu luang, udara sejuk, susu murni hangat, jajaran kios-kios makanan dan tikar lesehan yang menjadi satu moda berlibur - kebahagiaan di akhir pekan. Menjadi satu fenomena yang melintasi waktu dengan cukup panjang hingga terbentuknya konsensus diantara berbagai kalangan masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang kemudian istilah itu kita sebut "Nyusu nang Pacet".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H