Mohon tunggu...
Agam Riyandana
Agam Riyandana Mohon Tunggu... Lainnya - Kreator Digital

Based in 📌 Kota Jember, Indonesia I'm a Digital Creator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Inspiratif Badlan Bamon, Content Creator Muda Sumedang

3 Agustus 2023   19:23 Diperbarui: 3 Agustus 2023   19:27 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bali - Beberapa tahun belakangan ini, profesi content creator sepertinya sedang naik daun. Content creator merupakan seseorang yang menghasilkan konten-konten bersifat menghibur dan edukatif. Bentuk kontennya macam-macam bisa berupa foto, blog hingga video.

Namun, nyatanya menjadi konten kreator pada media sosial tidak semudah yang dipikirkan. Banyak sekali perjuangan yang harus dilakukan seperti mencari konten yang sesuai, latihan setiap hari agar semakin mahir, mengerti keinginan para pengikut, hingga tidak disukai oleh orang sekitar.

Muhammad Badlan Muharrom Lebih Dikenal Badlan Bamon adalah seorang Videografer dan drone Pilot asal Sumedang yg Cukup Populer di indonesia, dengan gaya seni khas yang menggambarkan visual yang kreatif.

Ia telah menekuni dunia videography selama 7 tahun dan di tahun 2022 ia terjun ke dunia fpv drone. Fokus konten yang dibagikan seperti video alam indonesia dengan akun @badlan_.

Badlan memulai aktif di media sosial dari rasa iseng untuk melampiaskan rasa jenuh. Namun, kini Badlan telah berhasil membangun karier yang kuat di dunia konten videografi.

Selama perjalanan karier, Badlan telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa sebagai content creator dan videographer. Dalam tujuh tahun tersebut, Ia telah menghasilkan lebih dari 741 konten dan memiliki pengikut di instagram sebanyak 27ribu lebih, yang menunjukkan ketekunan dan semangat dalam menciptakan konten yang berkualitas.

"Bagi anak muda yang masih merasa tidak punya alat mahal untuk membuat konten digital, jangan merasa malu tetep tuangkan ide dan kreatifitas kalian ke media sosial. Karena semua konten yang mahal adalah ide dan kreatifitasnya, bukan alatnya yang mahal atau alat yang pro," tutupnya.

Penulis : Agam Riyandana/Rohmat Yusuf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun