Mohon tunggu...
agam bashar
agam bashar Mohon Tunggu... Wiraswasta - swasta

swasta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

16 Tahun MoU Helsinki Aceh-Indonesia

1 November 2021   15:44 Diperbarui: 1 November 2021   15:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

16 TAHUN MOU HELSINKI DAN PASCA KEJADIAN TSUNAMI DI ACEH

Pembangunan di Aceh pasca tsunami yang melanda terlihat sangat signifikan dan menjadi prestasi Indonesia di mata internasional dalam menghadapi bencana yang terjadi di tanah air. Semoga Aceh terus menjaga kedamaian dan persatuan jangan mudah di pecah belah oleh orang lain yang ingin merusak kedamaian Aceh.  Untuk saat ini Aceh mulai membenahi dan mulai membangun wilayah nya setelah damai aceh memiliki dana otonomi khusus hal ini membuat aceh lebih leluasa untuk membangun daerah nya karena mempunyai dana ekonomi Khusus dan Politik Lokal. Saat ini Aceh mulai membangun kembali dan menata kehidupan sendi ekonomi agar masyarakat Aceh dapat  sejahtera dan merasakan kemajuan di bidang Ekonomi, di aspek Politik setelah damai Gam-Pemerintah Indonesia Aceh mempunyai partai lokal sehingga membuat suasana politik di Aceh berbeda dengan daerah lain, Partai Politik Lokal merupakan bagian dari implementasi dari perjanjian MoU Helsinki yang dimana Aceh dapat mengurusi daerah nya sendiri dalam bidang Ekonomi,Politik,Regulasi.

Aceh sangat kaya akan sumber daya alamnya seperti  minyak,gas,emas, dan lainya, hal ini membuktikan bahwa Aceh adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alamnya, ada sejumlah analisis mengatakan bahwa cadangan gas alam yang ada di Aceh adalah terbesar di dunia, selain sumber daya alam nya aceh juga terkenal dengan hutan nya yang sangat luas dan masih alami tidak di rusak oleh manusia contoh nya adalah taman Gunung Leuser sebuah taman nasional, taman nasional ini sangat luas hingga ke provinsi Sumatera Utara,  selain hutan dan sumber daya alam, aceh juga kaya akan budaya nya, budaya Aceh sangat kental dengan budaya islam, dan juga sangat banyak tarian Aceh salah satunya adalah Tari Saman, Tari ini sangat populer bahkan sudah mendunia,  selain itu  Aceh juga mempunyai adat istiadat yang juga berlandaskan Islam, tidak dapat di pungkiri bahwa nilai islam sudah melekat di masyarakat aceh.

Pada tanggal 26 Desember 2004 Aceh di landa bencana besar yaitu Gempa Tsunami, gempa tsunami di Aceh sangat dahsyat banyak menelan korban jiwa dan kerugian-kerugian besar terjadi. Sehingga bencana ini menyentuh rasa kemanusiaan penduduk dunia dan sejak itu Aceh banyak dikenal oleh dunia dalam internasional sehingga negara lain mengetahui permasalahan konflik kekerasan yang terjadi di negara Indonesia tersebut. Tsunami yang menghancurkan sebagian besar pantai Aceh ini membawa paradigma baru, setelah seminggu pasca tsunami GAM melakukan sepakat untuk berunding untuk, dan pada tanggal 2 Januari 2005 di Helsinski kedua pihak menandatangani deklarasi, Pada 27 Februari 2005 pihak GAM dan pemerintahan Indonesia memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia. Mantan presiden Finlandia Martti Ahtisar berperan sebagai fasilitator. Pada 17 juli 2005 setelah perundingan selama 25 hari, tim perunding indonesia mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa. Penandatangan nota kesepahaman damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005 dan proses selanjutnya dipantau oleh AMM (Aceh Monitoring Mission). Bencana di Aceh menjadi awal mula dari perdamian dan berakhirnya konflik di Aceh.

Sekarang masyarakat Aceh sudah berdamai dengan masa lalu tidak ada lagi bunyi tembakan antara gam dan aparat Indonesia tetapi terlepas dari itu masih banyak permasalahan  di bidang Politik dan disini Penulis lebih mengkaji bagaimana pengaruh situasi politik dan ekonomi di Aceh setelah perdamaian. Di masa Konflik kehidupan politik dan Ekonomi di masa konflik antara GAM dan Aparat Indonesia sangat buruk bahkan untuk menjadi seorang bupati atau anggota dewan tidak semua orang bisa, karena ketika kita menjadi penjabat atau seorang pemimpin di masa konfik Aceh sangat berat tanggung jawab karena setiap kabupaten di aceh semua terkena dampak konflik dan hal ini menyebabkan ketika berpolitik di aceh di masa konflik sangat besar begitupula aspek ekonomi masyarakat Aceh ketika konflik banyaknya peganguran dan roda perekonomian masyarakat tidak berjalan.

Pada 26 Desember 2004 Aceh telah dilanda bencana dahsyat, gempa berkekuatan 8,9 pada skala richter yang memicu gelombang tsunami terbesar sepanjang sejarah Aceh memporak-porandakan Negeri Serambi Mekkah.

Bencana tersebut telah memakan korban hingga 200.000 jiwa dan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal. Di Kota Banda Aceh, sekitar 85 persen dari seluruh infrastruktur rusak akibat tsunami. Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada lebih dari 3.000 kilometer jalan di sejumlah daerah di Aceh, sekitar 800 kilometer garis pantai hancur dan lebih dari 3.000 hektare lahan hanyut atau terendam air laut.

Sarana pendidikan berupa kampus dan lebih dari 1.410 bangunan sekolah rusak atau hancur. Gempa dan tsunami tidak saja meninggalkan kerugian materiil dan non-materiil yang tidak terhitung dan trauma yang berat bagi masyarakat, namun juga telah menghambat pembangunan social dan ekonomi didaerah tersebut.

Bencana tsunami telah 11 tahun berlalu, Aceh terus berbenah diri dan bertekad untuk mengembalikan kehidupan di Aceh lebih baik dari sebelumnya dengan terus membangun guna mewujudkan Aceh makmur, sejahtera dan bermartabat dalam bingkai Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kini lebih dari 140.000 rumah, 1.700 sekolah dan hampir 1.000 kantor pemerintahan telah dibangun. Begitu juga 36 bandara dan pelabuhan dan hampir 3.700 kilometer ruas jalan berhasil dibangun. Berbagai sektor usaha telah kembali bangkit dan aktifitas ekonomi terus maju.

Satu dekade lebih membangun Aceh merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam membenahi infrastruktur yang telah hancur menjadi bangunan-bangunan utuh dan dapat dimanfaatkan kembali. Proses rekonstruksi ini tidak terlepas dari peran dan kerja keras pemerintah dalam merencanakan pembangunan dan proses implementasi tersistematis, sehingga pembangunan dari waktu ke waktu menunjukan progress dan tepat sasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun