Mohon tunggu...
Afza Talia
Afza Talia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemanfaatan Bahan Lokal dalam Teknologi Pangan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

21 Desember 2024   18:59 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: istockphoto

Peningkatan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masa depan menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan lahan dan perubahan iklim, yang mengancam kemampuan untuk memenuhi permintaan beras yang terus meningkat. Ketergantungan yang semakin besar terhadap beras sebagai satu-satunya pangan pokok berpotensi menjadi masalah kritis dalam jangka panjang. Dalam hal ini, pemanfaatan bahan pangan lokal melalui teknologi pangan menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi ketergantungan pada beras dan mengoptimalkan potensi pangan lokal. Teknologi pangan dapat digunakan untuk mengolah dan meningkatkan nilai tambah bahan pangan lokal seperti jagung, ubi jalar, dan umbi lainnya yang selama ini kurang dimanfaatkan. Hal ini merupakan bentuk nyata dari cinta tanah air, dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia untuk memastikan ketahanan pangan yang lebih beragam dan berkelanjutan. Penerapan teknologi pangan dalam pengolahan bahan pangan lokal di Indonesia juga memiliki peran penting dalam meningkatkan daya saing produk, kesejahteraan masyarakat, dan perekonomian lokal. Indonesia dengan keanekaragaman hayati dan warisan kuliner yang kaya memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk pangan lokal dengan teknologi canggih. Penggunaan teknologi pangan tidak hanya membuat produk lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional, tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan perekonomian lokal (Venna & Romulo, 2024).

Salah satu manfaat utama teknologi pangan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, terutama di daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya bergantung pada pertanian. Dengan mengolah bahan pangan lokal, nilai tambah pada produk pertanian dapat
meningkatkan pendapatan petani dan pengusaha lokal. Ini sangat penting di Indonesia, di mana banyak masyarakat pedesaan bergantung pada pertanian untuk penghidupan mereka. Selain itu, pengembangan industri pangan lokal juga dapat mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM), yang berperan penting dalam perekonomian dan pengentasan kemiskinan (Venna & Romulo, 2024).

Pengolahan produk pangan lokal yang bernilai tambah dapat mempengaruhi perekonomian secara luas. Proses bernilai tambah seperti pengolahan, pengemasan, dan pemberian merek dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan merubah dinamika pasar. Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian dapat mempercepat ekspansi ekonomi di Indonesia, salah satunya melalui investasi asing yang meningkatkan nilai tambah dan menguntungkan berbagai pihak dalam perekonomian. Dengan meningkatnya permintaan produk pangan bernilai tinggi di Indonesia, pasar lokal dan internasional menjadi lebih terbuka, terutama untuk produk seperti buah-buahan dan produk susu. Namun, dengan adanya perubahan selera konsumen, Indonesia juga menghadapi peningkatan impor pangan. Hal ini menunjukkan pentingnya inovasi dalam produk lokal agar tetap dapat bersaing di pasar (Sjöholm, 2017; Rada & Regmi, 2010).

Beberapa contoh keberhasilan dalam pengolahan pangan lokal menunjukkan betapa teknologi pangan dapat meningkatkan daya saing produk. Contohnya adalah industri bio-rice yang memanfaatkan semua bagian tanaman padi untuk menghasilkan produk bernilai tinggi, seperti beras fortifikasi dan biosilika. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi padi, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain itu, industri pangan fungsional, seperti susu formula dan produk pangan untuk lansia, berkembang pesat seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk yang lebih sehat (Sari, 2019). Penggunaan teknologi pangan juga membantu transformasi produk lokal menjadi lebih kompetitif di pasar global. Dengan bantuan teknologi, kualitas produk, desain, dan pengemasan bisa ditingkatkan sehingga lebih menarik bagi konsumen. Pemerintah Indonesia juga mendukung penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan daya saing produk pangan lokal, yang penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperluas pasar (Munarso & Mulyawanti, 2019). Penerapan teknologi pangan dalam pengolahan bahan pangan lokal juga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan. Dengan meningkatkan kemampuan pengolahan pangan, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong swasembada. Hal ini sangat penting mengingat tantangan seperti perubahan penggunaan lahan dan keterbatasan sumber daya pertanian. Dengan mengolah bahan pangan lokal, kita dapat memastikan pasokan pangan yang stabil dan menjaga ketahanan pangan (Rozaki, 2021).

Selain itu, inisiatif pengolahan pangan lokal juga dapat memperkuat rasa kebersamaan di masyarakat. Proyek pengolahan pangan yang berbasis komunitas sering melibatkan pengambilan keputusan bersama dan berbagi sumber daya, yang dapat meningkatkan kepercayaan dan kerja sama antaranggota komunitas. Inisiatif ini juga membantu melestarikan praktik pangan tradisional dan budaya lokal. Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya pengolahan pangan lokal dan mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mendukung sektor ini. Kebijakan tersebut meliputi pemberdayaan masyarakat melalui program kemandirian pangan dan dukungan terhadap pengembangan industri pangan lokal. Selain itu, pemerintah juga mendukung penerapan teknologi digital di sektor pangan dan pertanian untuk memperbaiki rantai pasokan dan distribusi (Mangurai et al., 2022).

Indonesia juga berkomitmen pada sistem pangan berkelanjutan, seperti yang tercermin dalam Undang-Undang Pangan 2012 yang mendorong pola makan sehat dan beragam serta pemanfaatan sumber daya pangan lokal. Pemerintah Indonesia juga aktif dalam inisiatif internasional untuk mendukung sistem pangan berkelanjutan. Meskipun ada banyak manfaat, pengolahan pangan lokal di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, seperti terbatasnya akses terhadap teknologi, infrastruktur yang belum memadai, dan kekurangan tenaga kerja terampil. Namun, tantangan ini juga membuka peluang untuk inovasi dan investasi dalam teknologi pangan, yang dapat meningkatkan daya saing produk pangan lokal. Secara keseluruhan, penerapan teknologi pangan dalam pengolahan bahan pangan lokal di Indonesia memberikan dampak positif bagi daya saing produk, kesejahteraan masyarakat, dan perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan kekayaan alam dan budaya kuliner, Indonesia dapat memperluas kehadirannya di pasar global sambil memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah dan sektor swasta perlu terus mendukung riset dan pengembangan serta kebijakan yang mendukung agar sektor pangan lokal Indonesia dapat terus berkembang (Samadhi & Mallipu, 2021).

PENUTUP

Pemanfaatan bahan pangan lokal melalui teknologi pangan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan, memperkuat kemandirian bangsa, dan mendukung perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan teknologi pengolahan yang inovatif, produk pangan lokal dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, pengolahan pangan lokal juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memperkuat ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting untuk terus mendukung riset dan kebijakan yang mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal agar tercapai pembangunan yang berkelanjutan dan kemandirian pangan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hardono, G. S. (2014). Strategi pengembangan diversifikasi pangan lokal. Analisis Kebijakan Pertanian, 12(1), 1-17. 

Munarso, S. J., & Mulyawanti, I. (2019, September). Bringing Local Food to Global Market: A Food Technology Perspective. In IOP Conference Series: Earth and Environmental  Science (Vol. 309, No. 1, p. 012002). IOP Publishing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun