Oleh : Syamsul Yakin dan Afzalu Rohman
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam dunia komunikasi, terdapat tiga konsep penting yang membentuk landasan dalam proses persuasi: pathos, logos, dan ethos. Pathos, secara harfiah berarti memiliki kemampuan emosional yang baik dalam mengelola emosi, empati, dan persuasi. Seorang komunikator yang mampu memanfaatkan pathos dengan baik akan mampu membangun komunikasi yang produktif, mengaitkan emosi dengan pesan yang disampaikan.
Sementara itu, logos merupakan sarana persuasi yang mengandalkan bukti logis, nyata, atau nyata. Dalam retorika klasik, logos dikenal sebagai logoi, yang juga dikenal sebagai argumen retoris atau pembuktian logis. Dengan memanfaatkan logos, seorang komunikator dapat memberikan bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pesan yang disampaikan, membangun kepercayaan dan ketertarikan rasional pada audiens.
Selain itu, ethos merupakan kekuatan yang dimiliki oleh komunikator dari karakter pribadinya. Seorang komunikator yang memiliki ethos yang kuat akan dipercaya oleh audiensnya, sehingga ucapan-ucapannya memiliki kekuatan yang lebih besar. Ethos menciptakan landasan kepercayaan yang diperlukan dalam proses persuasi, memastikan bahwa pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh audiens.
Dalam dunia komunikasi modern, pemahaman yang mendalam tentang pathos, logos, dan ethos merupakan kunci keberhasilan dalam proses persuasi. Seorang komunikator yang mampu menggabungkan ketiga konsep ini dengan baik akan mampu membangun hubungan yang kuat dengan audiensnya, menciptakan komunikasi yang efektif, dan mencapai tujuan komunikatifnya dengan lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H