Memang setiap individu memiliki social keunggulan berbeda beda dalam melakuakan hubungan sosial dengan lingkungan masyarakat sekitar. Dalam hal ini, harga diri menjadi kekuatan dalam melakuakn hal yang baik, dalam artian memberi keselamatan bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain itu juga keunggulan jati diri dalam maksud untuk menjaga hubungan sosial dengan lingkungan masyarakat dengan baik. Keunggulan jati diri yang dimaksud bukan untuk menyalah gunakan apa yang telah dimiliki seseorang , melainkan digunakan sebagai mana mestinya.
Akhir-akhir ini seperti yang terjadi di bandung pada minggu-minggu kemarin, yaitu terjadinya terror bom panci atau pengeboman yang dilakukan oleh seorang teroris yang termasuk golongan teroris aceh yang dilakukan di Bandung. Hal seperti itulah yang dimaksud apabila seseorang itu memiliki jati diri yang kurang diperhatikan dan yang tidak digunakan sebagaimana mestinya, bukannya sesama manusia rakyat Indonesia itu saling damai, gotong royong, atau mempunyai perbedaan pendapat tapi tetap dalam satu tujuan (Bhineka Tunggal Ika). Orang seperti itulah yang seharusnya melihat atau meraba diri sendiri untuk merperbaiki dirinya sendiri, agar tidak mempunyai pikiran yang negatif atau dalam bertindak tidak semena-mena karena ada yang mendoktrin.
Dalam melakukan teror ke masyarakat Bandung orang tersebut (teroris) pastinya tidak mempunyai pemikiran yang positif apa dampak dari perilaku yang dilakukannya. Karena perilaku tersebut dilakukan di tempat keramaian seperti sekolahan, jalan raya, dan kantor kelurahan. Memang kalau dilihat dari pengeboman tersebut dinamakan bom panci tetapi efeknya juga berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Bom itu tidak hanya mengenai orang lain tetapi lebih tepatnya bias mengenai diri sendiri.
Bagaimana yang di maksud dari keunggulan jati diri yang baik, yaitu seperti yang dilakukan oleh dua pemuda(Syafii dan Lupy) yang masih sekolah di bangku SMA, yang saat itu kegiatan belajarnya terganggu oleh teror atau ledakan bom yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kedua siswa tersebut dikarenakan mempunyai keunggulan jati diri atau kemampuan melakukan tindakan yang baik, seperti diberitakan bahwa siswa tersebut adalah atlet silat dan lempar lembing, siswa tersebut memiliki jiwa yang berani, meskipun apa yang dilakukan tersebut dapat membahayakan dirinya sendiri.
M Syafii Nurhikmah dan Lupy Muhamatullah yang menjadi pemuda berjiwa pahlawan, dalam artian mereka mampu mengejar pelaku pengenoman meskipun tidak ikut andil dalam melakukan tindakan represif, mereka sudah melakukan hal yang baik yaitu mengejar pelaku demi keselamatan orang lain yang berada di sekolah SMAnya atau di sekitar SMA tersebut.
Memang perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh kedua pemuda yang masih duduk di bangku SMA itu sangatlah berbahaya, tetapi dia (Syafii dan Lupy) tidak semena-mena langsung melakukan tindakan represif ke pelaku bom panci, melainkan petugas keamanan yang dating secara tapat dan melakukan tindakan represif ke pelaku pengeboman tersebut.
Seperti hal yang sudah terjadi di atas, pemuda tersebut apabila dimasukkan kedalam contoh dari kegiatan perbandingan sosial bimbingan dan konseling, mereka (Syafii dan Lupy) termasuk dalam pribadi atau individu yang bisa membandingkan kegiatan sosial dengan apa yang sudah mereka miliki (keunggulan jati diri). Memang sangat sulit untuk melakukan tindakan yang nerimbas kepada nyawa sendiri, tetapi apabila pribadi itu mempunyai fisik (motorik), berfikir, dan sosial yang baik, maka terbentuklah harga diri yang tinggi.
Akhir dari keunggulan jati diri yang dimiliki setiap pribadi atau individu apabila hal tersebut dilakukan dengan baik, diterapkan di lingkungan masyarakat dengan baik, maka akan terjadi hubungan pribadi sosial yang sangat mendukung. Pribadi sosial tersebut yang dimaksud dari tujuan dari adanya bimbingan dan konseling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H