[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Johan Ibo (baju merah) diduga bagian dari mafia sepakbola (kompas.com)"][/caption]
Ditengah gonjang-ganjing perseteruan antara PSSI dan Kemenpora terkait penyelenggraaan kompetisi Liga Indonesia QNB League, ada kabar yang tidak kalah mengejutkan yang hadir dari tim Pusam Mania Borneo, dimana manajemen tim ini berhasil menangkap tangan seseorang yang diduga merupakan bagian dari pelaku mafia sepakbola di Indonesia. (sumber)
Yang cukup mengejutkan pria yang diduga merupakan bagian dari mafia sepakbola di Indonesia ini adalah pesepakbola yang pernah merumput bersama beberapa klub kontestan Liga indonesia. Pemain tersebut adalah Johan Ibo, Johan yang merupakan pesepakbola yang berposisi sebagai pemain bertahan ini tertangkap tangan oleh manajemen Pusamania Borneo saat akan mencoba menyuap beberapa pemain Pusamania Borneo disalah satu restoran di kota Surabaya.
Hal ini terkuak setelah pemain Pusamania yang diduga akan disuap ini melapor ke manajemen klub perihal percobaan penyuapan terhadap mereka. Disinyalir ada tiga pemain yang akan disuap oleh para mafia ini, satu pemain lokal, satu pemain asing dan satu lagi masih belum diketahui karena belum sempat dihubungi oleh pelaku.
Menurut pengakuan pelaku tujuan dia melakukan penyuapan tersebut adalah agar tim Pusamania Borneo kalah di laga kedua kompetisi QNB League saat berhadapan dengan tim tuan rumah Persebaya Surabaya. Meski begitu belum diketahui dengan jelas siapa dalang dibalik penyuapan ini, namun kuat dugaan dalangnya adalah bandar dari jaringan judi bola di Indonesia.
Dari kasus ini kita bisa melihat bahwa berdasarkan fakta yang ada dilapangan praktek perjudian dan penyuapan yang dilakukan oleh para mafia dalam olahraga sepakbola khusunya di Indonesia masih sangat massif terjadi. Pelaku yang terlibat pun tidak jauh jauh dari orang-orang yang berprofesi atau bergelut didunia si kulit bundar, bisa pemain, mantan pemain, pihak agen, sampai pemilik klub.
Modus yang dilakukan oleh para mafia sepakbola inipun beraneka ragam, dan pihak yang disuap pun adalah pihak-pihak yang berhubungan langsung pada pertandingan sepakbola seperti pihak klub, pemain ataupun wasit. Sepakbola Indonesia dikabarkan memang sudah sejak lama menjadi sarang para mafia untuk melancarkan aksinya.
Banyak pertandingan-pertandingan sepakbola di Liga Indonesia yang diduga kuat terdapat campur tangan mafia didalamnya, PSSI sendiri mengklaim bahwa pihaknya masih berupaya untuk memberantas praktek perjudian dan pengaturan skor di Liga Indonesia hingga saat ini, berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mengusut siapa dalang yang merupakan mafia di persepakbolaan Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu PSSI pun pernah membeberkan temuannya terkait kasus-kasus yang merupakan ulah dari para mafia di Liga Indonesia ini, dan berdasarkan temuan tersebut ada enam orang yang diduga merupakan aktor intelektual dibalik eksistensi praktek mafia sepakbola di Indonesia. (selengkapnya baca disini)
Apapun itu praktek mafia sepakbola seperti ini harus benar-benar bisa diberantas hingga ke akar-akarnya. Perlu peran besar banyak pihak agar pemberantasan mafia sepakbola ini bisa terwujud, para stakeholder baik Pemerintah, PSSI, Aparat Berwajib, dan para pelaku sepakbola lainnya di Indonesia harus saling bersinergi untuk memerangi eksistensi para mafia sepakbola tersebut di Negara ini.
Dampak buruk yang ditimbulkan dari aksi yang dilakukan oleh para mafia sepakbola ini sangatlah besar bagi keberlangsungan sepakbola Indonesia. Campur tangan banyak pihak sangat dibutuhkan agar sepakbola bangsa ini bisa steril dari hal-hal yang melanggar kaidah-kaidah "Fair Play" dalam sepakbola , yang bukan hanya dapat menghambat prestasi sepakbola Indonesia, tapi juga bisa mengancam keberlangsungan sepakbola itu sendiri di Negeri tercinta kita ini.
Salam,,,
Sumber Lengkap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H