[caption id="" align="aligncenter" width="533" caption="gambar: bola.kompas.com"][/caption]
Kabar terbaru kembali datang dari Badan Olahraga Profesional Indonesia atau BOPI, berdasarkan hasil verifikasi terbaru yang dikeluarkan oleh BOPI, dari delapan belas kontestan ISL musim 2015 ini, masih terdapat tujuh klub yang dianggap belum layak sehingga tidak mendapat rekomendasi untuk mengikuti kompetisi ISL musim 2015. Tujuh tim tersebut diantaranya Persela Lamongan, Arema Malang, Gresik United, Mitra Kukar, Persebaya Surabaya, Perseru Serui, dan Pelita Bandung raya.
Ketujuh tim tersebut dianggap belum memenuhi beberapa kriteria serta persyaratan yang diajukan oleh BOPI untuk dapat mengikuti kompetisi ISL musim 2015. Diantaranya terkait permasalahan penyerahan dokumen pajak dan juga terkait masalah legalitas tim-tim tersebut. Terkait permasalahan legalitas, hanya dua tim yang dianggap BOPI masih bermasalah, kedua tim tersebut ialah Arema Malang dan Persebaya Surabaya.
Berdasarkan hasil verifikasi terbaru BOPI ini terdapat lima tim yang masuk dalam kategori A yang artinya sangat layak mengikuti kompetisi ISL, mereka diantaranya Persija Jakarta, Persib Bandung, Persipura Jayapura, Semen padang, dan Sriwijaya FC. Sedangkan enam tim masuk dalam kategori B yang artinya layak mengikuti kompetisi namun dengan beberapa catatan, mereka diantaranya Bali United Pusam, Pusam Mania Borneo, Persiram Raja Ampat, PSM Makassar, Pusam Mania Borneo, dan Persiba Balikpapan. Hasil verifikasi ini sendiri akan diumumkan secara resmi pada tanggal 28 maret nanti oleh BOPI.
Kompetisi ISL sendiri rencananya dijadwalkan akan mulai bergulir di awal April 2015 mendatang, jadwal tersebut adalah jadwal perubahan setelah kompetisi ISL yang sedianya dilaksanakan pada bulan februari yang lalu ditunda akibat tidak diberikannya rekomendasi izin oleh Kemenpora karena masih banyaknya permasalahan dan persyaratan yang belum dilengkapi dan diselesaikan oleh para kontestan ISL dn juga operator Liga.
Bukan tanpa alasan BOPI dan Kemenpora bersikeras untuk tidak mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi sehingga mengakibatkan kompetisi ISL tahun ini harus tertunda dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya, langkah yang diambil oleh BOPI serta Kemenpora yang memverifikasi ulang para peserta kompetisi ISL ini bertujuan agar kompetisi yang digadang-gadang sebagai kompetisi tertinggi di Indonesia ini benar-benar berjalan secara professional kedepannya, mengingat banyak sekali permasalahan yang terjadi dimusim-musim sebelumnya, baik permasalahan pengaturan skor, kerusuhan suporter hingga yang paling klasik yaitu penunggakan gaji para pemain yang dilakukan oleh klub-klub peserta kompetisi ISL yang makin hari justru semakin berdampak buruk bagi persepakbolaan Indonesia itu sendiri.
Sikap tegas BOPI ini menuai kecaman dari beberapa pihak yang menuding BOPI tidak objektif dalam melakukan verifikasi, hal tersebut ditenggarai karena adanya beberapa orang didalam BOPI yang merupakan eks petinggi Liga Primer Indonesia yang merupakan rival dari kompetisi ISL di-era dualisme kepengurusan PSSI beberapa tahun yang lalu. Namun kabar ini langsung disanggah oleh pihak BOPI yang menyatakan bahwa mereka bekerja secara profesional dan objektif. (Lebih lengkapnya baca disini)
Kabar terakhirpun menyebutkan jikaBOPI mendapat surat panggilan yang dilayangkan langsung oleh DPR yang ditandatangani langsung oleh wakil ketua DPR Fahri Hamzah terkait proses verifikasi yang dilakukan oleh mereka terhadap klub-klub kontestan kompetisi ISL musim 2015 ini, BOPI pun dikabarkan siap untuk memenuhi pemanggilan tersebut. (lebih lengkapnya baca disini)
Menarik untuk disimak drama sepakbola Indonesia yang nampaknya masih akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan, akankah kompetisi ISL akan kembali tertunda atau akan berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan oleh PT.Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Yang pasti langkah BOPI dengan melakukan verifikasi ini patut diapresiasi oleh semua pihak khususnya oleh para pecinta sepakbola Indonesia, profesionalisme didalam sepakbola memang harus benar-benar dijunjung tinggi demi kemajuan sepakbola Indonesia itu sendiri.
Semoga permasalahan-permaslahan seperti mafia skor, penunggakan gaji pemain hingga kerusuhan supporter tidak akan terjadi lagi di sepakbola Indonesia kedepannya, sehingga semua insan sepakbola Indonesia bisa lebih fokus untuk memajukan dan membangun sepakbola Indonesia ini menjadi lebih kuat dan lebih berprestasi kedepannya.
Salam,,,
Rujukan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H