Mohon tunggu...
afwi zulfa
afwi zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya akan mencoba suka dengan menulis, saya tertarik dengan hal-hal baru yang belum pernah saya temui.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Konsumerisme oleh Zygmunt Bauman

27 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 27 Oktober 2023   17:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merupakan seorang remaja perempuan yang termasuk ke dalam kategori Gen Z dikarenakan saya merasa bahwa sikap saya yang seperti kebanyakan remaja perempuan yang lain, yaitu sikap konsumerisme yang tinggi. Dengan adanya teknologi yang telah berkembang sampai pasar pun sekarang tersedia online, saya merasa bersyukur karena hidup di zaman ini. Ketika saya mencari barang yang tidak dijual di lingkungan saya, saya bisa membelinya melalui pasar online, yang saya pakai sampai saat ini yaitu aplikasi belanja online ‘Shopee’. Tetapi semakin saya merasa mudah membeli barang yang sulit dijangkau, saya semakin merasa ingin terus membeli barang dari yang tadinya benar-benar kebutuhan saya sampai barang yang hanya keinginan saya sendiri. Berikut screenshoot isi keranjang Shopee saya, terdapat beberapa barang-barang yang ingin saya beli, tetapi setelah saya pertimbangkan kembali barang tersebut sebaiknya tidak jadi saya beli karena itu hanya keinginan. Menurut saya, ini termasuk ke dalam konsep masyarakat konsumsi (consumer society) karena saya merasa kemajuan teknologi ini mempengaruhi saya untuk berperilaku konsumerisme.

Saya mengetahui konsep masyarakat konsumsi ini dari buku Kisah Sosiologi (Kurniawan, 2020). Dalam buku ini terdapat beberapa tokoh sosiolog yang sekaligus mengenalkan teori-teorinya. Saya mengambil konsep ini karena saya merasakan pengaruh yang kuat dari perkembangan teknologi. Sejarah dari adanya konsep ini yaitu di awali dari terjadinya Perang Dunia, yang menyebabkan perkembangan dunia perekonomian semakin maju dan memunculkan sikap konsumerisme untuk mempengaruhi masyarakat untuk menyukai produk-produk negara maju. Kemudian Bauman memandang bahwa sikap konsumerisme dapat mengubah pola pikir individu. Konsep ini seakan-akan mengatakan bahwa sebaik-baik manusia yang ingin diakui oleh masyarakat adalah ia yang mempunyai barang branded. Sikap ini juga melahirkan perilaku individualis karena semakin seseorang menginginkan suatu barang, maka seseorang tersebut tidak akan membagikannya kepada siapapun. Dengan contoh perilaku pada zaman sekarang yaitu manusia yang bersifat individualis dan menganggap kehidupan sebagai sebuah persaingan terhadap harta/barang yang dimilikinya padahal sejatinya penilaian terhadap individu diukur melalui empati dan etika yang ada pada dirinya.

            Teori ini dikemukakan oleh Zygmunt Bauman (1925-2017) yang merupakan seorang ras Yahudi yang lahir dalam keluarga di Polandia. Bauman melarikan diri dua kali untuk menghindari konflik yang ada di Rusia. Pada saat itu terjadi peristiwa Holokaus yang merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh Nazi Jerman terhadap kira-kira enam juta orang Yahudi Eropa menggunakan metode genosida, penganiyaan, dan pembantaian yang sistematis. Bauman mengkritisi peristiwa tersebut sebagai peristiwa yang tidak memanusiakan manusia. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya kebencian kepada kaum ras Yahudi yang merupakan sekelompok minoritas oleh bangsa Eropa Barat. Dalam teori ini juga memunculkan konsep-konsep lain seperti modernitas cair yang merupakan lanjutan dari modernitas padat. Modernitas cair sendiri pun ada hubungannya dengan konsep masyarakat konsumsi, karena setelah adanya konsep modernitas cair muncullah sikap konsumerisme.

Pada saat pelarian dirinya yang kedua kali Bauman memutuskan untuk mengajar di University of Leeds di Inggris. Kemudian pada saat mengajar di Inggris tersebut Bauman bertemu dengan istrinya bernama Janina yang juga melakukan pembelaan terhadap kaum minoritas dengan cara menuliskannya di catatan hariannya. Menurut Bauman dan Janina, etika adalah hal yang paling penting untuk membantu sebuah perjuangan kemanusiaan. Pemikiran Bauman membantu para sosiolog untuk mengkritisi masyarakat modern yang sedang berada pada tingkat individualis dan menyebabkan ketertinggalan untuk melahirkan kebijakan sikap sosial yang memanusiakan manusia.

Bibliografi

Kurniawan, K. (2020). Preview Kisah Sosiologi ( Revision : 4 Oct 2020 ) (Nomor March).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun