Mohon tunggu...
Ahmad AY
Ahmad AY Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Aktifitas mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Deep Learning : Kolaborasi Pendidikan KH Ahmad Dahlan dan Ki Hawajar Dewantara

1 Februari 2025   10:49 Diperbarui: 1 Februari 2025   10:49 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : https://www.buahpeer.com/2018/05/ki-hajar-dewantara-vs-kh-ahmad-dahlan.html 

Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang gemilang. Indonesia memiliki dua tokoh besar yang telah meletakkan fondasi penting dalam dunia pendidikan: Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, keduanya memiliki visi yang sama: menciptakan manusia yang berakhlak mulia, berilmu, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam era digital yang serba cepat ini, konsep deep learning atau pembelajaran mendalam dapat menjadi jembatan kolaboratif antara gagasan kedua tokoh tersebut untuk menciptakan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global.

Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis akhlak, keimanan, dan keilmuan. Ia percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter. Ahmad Dahlan memperkenalkan konsep pendidikan yang holistik, yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum.

Pendekatan Ahmad Dahlan dalam pendidikan berbasis nilai memiliki relevansi yang kuat dengan prinsip deep learning, yaitu mengembangkan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep inti yang relevan dengan kehidupan. Dalam konteks ini, deep learning dapat diterapkan dengan menanamkan nilai-nilai Islam yang kokoh sekaligus membangun kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Sementara itu, Ki Hajar Dewantara, pendiri Taman Siswa, menekankan pendidikan yang memerdekakan. Falsafahnya yang terkenal, "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" (di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang mendukung), menggambarkan pendekatan pendidikan yang berpusat pada siswa.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan rasa kebangsaan. Dalam deep learning, pendekatan ini selaras dengan prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning), di mana siswa didorong untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan memahami ilmu secara mendalam melalui pengalaman langsung.

Meskipun keduanya hidup di zaman yang berbeda, gagasan pendidikan Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara dapat dikolaborasikan untuk membentuk sistem pendidikan yang berkelanjutan dan relevan di era modern. Ahmad Dahlan mengajarkan pentingnya akhlak dan iman, sementara Ki Hajar Dewantara menekankan kemandirian dan kreativitas. Kolaborasi keduanya dapat menghasilkan pendidikan holistik yang membangun intelektualitas tanpa meninggalkan moralitas.

Dalam pendekatan deep learning, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan memadukan nilai-nilai Islam ala Ahmad Dahlan, siswa tidak hanya menjadi cerdas, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang kokoh.

Ki Hajar Dewantara menekankan cinta tanah air sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dalam Islam, cinta tanah air juga merupakan bagian dari iman. Oleh karena itu, pendidikan masa kini dapat menanamkan semangat kebangsaan melalui pendekatan spiritual dan kebudayaan.

Di era digital, teknologi dapat dimanfaatkan untuk menerapkan metode deep learning. Misalnya, siswa dapat belajar secara mandiri melalui platform daring yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, sehingga pembelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan zaman.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan mengintegrasikan gagasan Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara melalui pendekatan deep learning, Indonesia dapat membentuk generasi gemilang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter mulia dan cinta tanah air.

Kolaborasi nilai-nilai spiritual dan kebangsaan ini adalah solusi ideal untuk menghadapi tantangan global sekaligus memperkuat identitas nasional. Seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, "Pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya." Semoga pendidikan kita terus maju, membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun