Mohon tunggu...
Ahmad AY
Ahmad AY Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Aktifitas mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tawa-Mu: Berkata Baik atau Diam

30 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:58 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Ranu Priyahardhani saat menyampaikan tausiyah / Dokpri

SD Muhammadiyah 4 Kota Malang (SD Mupat) kembali mengadakan program rutin Tawa-Mu atau Tausiyah Siswa Mupat, sebuah kegiatan yang rutin dilakukan untuk membentuk karakter dan akhlak mulia siswa melalui tausiyah singkat. Kali ini, tausiyah dengan tema "Berkata Baik atau Diam" disampaikan oleh Ahmad Ranu Priyahardhani, siswa kelas 6. Tausiyah disampaikan usai sholat dhuhur berjamaah (30/10/2024), kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan pencerahan bagi para siswa, tetapi juga menjadi pengingat penting bagi semua peserta didik untuk lebih menjaga lisan dan perilaku.

Dalam penyampaiannya, Ahmad Ranu mengutip hadits Rasulullah saw yang berbunyi, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini mengajarkan setiap Muslim untuk selalu mempertimbangkan kata-kata yang keluar dari lisannya dan mengutamakan perkataan baik.

Dalam tausiyahnya, Ahmad Ranu mengingatkan para siswa bahwa setiap perkataan yang diucapkan akan dicatat oleh malaikat, dan semua perkataan itu akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah kelak. Oleh karena itu, menjaga lisan adalah bagian penting dari akhlak mulia yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Jika tidak ada hal baik yang bisa kita ucapkan, lebih baik kita memilih untuk diam," ucap Ranu dengan penuh keyakinan.

Ahmad Ranu Priyahardhani saat menyampaikan tausiyah / Dokpri
Ahmad Ranu Priyahardhani saat menyampaikan tausiyah / Dokpri

Ranu juga memberikan contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengatakan, jika ada teman yang mungkin berbuat kesalahan, lebih baik kita mengingatkannya dengan lembut atau mendoakannya daripada menggunjing atau menyebarkan cerita buruk tentangnya. Sebaliknya, ketika kita memiliki hal baik untuk diucapkan, seperti memberikan pujian yang tulus atau menyemangati teman yang sedang sedih, hal itu bisa sangat berarti bagi orang lain.

Para siswa tampak antusias mendengarkan tausiyah yang dibawakan Ahmad Ranu, bahkan beberapa di antaranya terlihat menganggukkan kepala tanda setuju. Kegiatan Tawa-Mu yang dilaksanakan di masjid SD Mupat ini menjadi ajang pembinaan karakter dari siswa untuk siswa agar selalu berusaha berkata baik dalam setiap kesempatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun