Ini ada tulisan menarik dari teman... semoga bermanfaat
Cara Para Nabi Memperingati Hari Ulang Tahun dan Hari Penting?
Pertama, ada contoh dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam langsung, bahwa beliau memperingati hari lahirnya, setiap Senin, dengan cara berpuasa (HR. Muslim no.1162)
Dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau menjawab: “Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku diutus (menjadi Rasul) atau diturunkannya Al-Qur’an kepadaku.”
Kedua, hari diselamatkannya Nabi Nuh 'alaihissalam dari banjir juga diperingati dengan puasa.
Juga hari diselamatkannya Nabi Musa 'alaihissalam dari kejaran Firaun.
Bahkan disebut sebagai hari diselamatkannya (Nabi-nabi) Bani Israil.
Itulah puasa 10 Muharram, hari asyura, yang juga diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani (Fathul Baari, Ibnu Hajar Al-Asqalani).
Yang paling luar biasa, peringatan hari diturunkannya Al-Quran. Puasanya bukan cuma 1 hari, tapi 1 bulan. Itulah Puasa Ramadhan.
Jadi, puasa telah menjadi cara memperingati hari penting sejak lama, oleh para Nabi 'alaihimussalam. Ini mungkin bedanya para Nabi dengan kita. Kalau mau bersyukur malah puasa, bukan pesta.